Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan 1.005 Unit Huntap di Sulteng

Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan 1.005 Unit Huntap di Sulteng Kredit Foto: PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan akan melaksanakan lanjutan pembangunan hunian tetap (Huntap) tahap 1B sebanyak 1.005 unit untuk masyarakat terdampak bencana di Provinsi Sulawesi Tengah. Adapun lokasi pembangunan Huntap tahap 1B yang senilai Rp110,07 miliar tersebut akan dilaksanakan di tiga lokasi, yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa  rehabilitasi dan rekonstruksi di Palu tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali Kota Palu yang tangguh terhadap bencana. "Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana," ucap Menteri Basuki.

Baca Juga: PUPR Segera Tuntaskan Jembatan Teluk Kendari: Ikon Baru Warga Sulawesi Tenggara

Menurut Menteri Basuki, pembangunan huntap ini juga menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, mengatakan bahwa pembangunan huntap bagi korban gempa, tsunami, dan likuifikasi di Sulawesi Tengah masih terus berlangsung. Selain itu, pihaknya juga mendorong pembangunan huntap berbasis komunitas, yaitu bantuan rumah yang dibangun Kementerian PUPR di atas tanah masyarakat sendiri.

Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Johny Fajar Sofyan Subrata, mengatakan bahwa pembangunan Huntap Pascabencana Sulawesi Tengah beserta Prasarana Dasar Kavling Unit Tahap 1B tersebut akan dilaksanakan oleh PT Waskita Karya selaku kontaktor pelaksana.

Menurut Johny, pembangunan huntap sangat diperlukan guna membantu pemulihan ekonomi masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah yang terdampak bencana. Johny berharap kepada pelaksana pembangunan di lapangan untuk mematuhi prinsip 3T, yakni tepat mutu, tepat waktu, dan tepat sasaran.

"Huntap tahap 1B ini nantinya akan dibangun sama dengan huntap yang dibangun pada tahap 1A, yakni dengan menggunakan konsep Rumah Sehat Instan Sederhana (Risha)," katanya saat memberikan sambutan pengarahan pada Penandatangan Kontrak Paket Pekerjaan Pembangunan Huntap Pascabencana Sulawesi Tengah beserta Prasarana Dasar Kavling Unit Tahap 1B melalui aplikasi Zoom di Palu, Sulawesi Tengah.

Penandatanganan Kontrak Paket Pembangunan Huntap Pascabencana Sulawesi Tengah beserta Prasarana Dasar Kavling Unit Tahap 1B tersebut dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hunian Tetap Pascabencana Sulawesi Tengah dengan PT Waskita Karya selaku kontaktor pelaksana dan disaksikan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Wilayah Sulawesi II Suko Wiyono serta Kepala SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulteng Rezki Agung.

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah memulai pembangunan Huntap tahap 1A sebanyak 630 unit di Duyu, Kota Palu dan Pombewe, Kabupaten Sigi. Ditargetkan akan selesai seluruhnya pada akhir November 2020. Saat ini, sebanyak 230 unit huntap sudah selesai dibangun di Duyu dan 150 unit huntap di Pombewe, lainnya juga sudah rampung, sehingga tersisa 250 unit lagi yang tengah dikerjakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: