Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelindo IV Lanjutkan Investasi KNP di Tengah Pandemi

Pelindo IV Lanjutkan Investasi KNP di Tengah Pandemi Kredit Foto: Pelindo IV
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dirut PT Pelindo IV Prasetyadi mengatakan, PT Pelindo IV melanjutkan investasi untuk pembangunan Kendari New Port (KNP) guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian timur di tengah pandemi Covid-19.

"Meski seluruh dunia termasuk Indonesia tahun ini dilanda musibah pandemi Covid-19, sejumlah investasi tetap harus berjalan sebagaimana yang ditetapkan," kata Prasetyadi, Selasa (13/10/2020).

Baca Juga: Pelindo II Akuisisi Saham PT Multimedia Nusantara di ILCS

Alasannya, ekonomi harus terus berputar dan kebutuhan logistik masyarakat harus bisa terpenuhi dengan baik.

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) adalah salah satu perusahaan pelat merah yang tahun ini juga menggenjot investasi di tengah pandemi. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan, BUMN ini juga turut serta bertanggung jawab atas kelancaran logistik demi kestabilan perputaran ekonomi utamanya di wilayah Indonesia Timur.

Prasetyadi mengatakan, salah satu yang menjadi fokus investasi Pelindo IV tahun ini adalah KNP di Sulawesi Tenggara. "Pelindo IV pada 2020-2024 akan melakukan investasi jangka menengah untuk pengembangan KNP dengan melakukan perluasan lapangan penumpukan melalui reklamasi seluas 25 hektare," kata Prasetyadi.

Selain itu, akan dilakukan perpanjangan dermaga 300 x 35 meter persegi dan trestle 2 seluas 10 x 40 meter persegi. Juga pengadaan 2 unit Container Crane (CC), pengadaan 6 unit RTG, dan kapasitas terminal penumpukan kurang lebih 1,5 juta TEUs per tahun di atas lahan seluas 30 hektare.

Prasetyadi mengatakan, selain jangka menengah, pihaknya juga berencana melakukan investasi untuk jangka panjang yang akan dimulai pada 2025 dan ditarget rampung di 2034. Investasi yang akan dilakukan adalah perluasan lapangan penumpukan dengan reklamasi seluas 39 hektare dan perpanjangan dermaga 200 x 35 meter persegi dan trestle.

"Kemudian pengadaan 2 unit CC, 6 unit RTG dan kapasitas terminal penumpukan kurang lebih 3,5 juta TEUs per tahun di atas lahan seluas 69 hektare," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: