Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Agro Kucurkan Rp32,5 Triliun Buat 26 Proyek, Ini 3 Sektor yang Diincar

Industri Agro Kucurkan Rp32,5 Triliun Buat 26 Proyek, Ini 3 Sektor yang Diincar Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri agro akan mengucurkan investasi baru senilai Rp.32,5 triliun di 26 proyek. Berbagai investasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja industri agro setelah terkena dampak signifikan akibat pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim mengungkapkan investasi itu akan masuk dalam tiga sektor yang sedang diakselerasi untuk terus tumbuh dan meningkatkan kapasitas produksinya.

Pertama, industri makanan, hasil laut, dan perikanan yang akan meliputi komoditas gula, tepung, pakan, penggilingan jagung, serta biskuit. “Untuk industri makanan tersebut, total akan ada sembilan proyek dengan investasi senilai Rp19,94 triliun,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (3/12/2020).

Baca Juga: IHSG Merah di Pembukaan, Analis: Perhatikan Saham TLKM, UNVR, dan ....

Baca Juga: Demand Naik, Pasar Sawit Asia Diproyeksi Pulih Tahun Depan

Dia melanjutkan sektor kedua, yakni industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar yang meliputi produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), susu dan olahan susu, minuman ringan, serta cokelat. “Total sektor ini akan ada tujuh proyek dengan investasi senilai Rp2,66 triliun,” imbuhnya.

Ketiga, kata Rochim industri hasil hutan dan perkebunan yang meliputi refinery dan fraksinasi sawit, biodiesel, minyak sawit, pulp, dan kertas. Total bakal ada 10 proyek dengan investasi senilai lebih dari Rp10 triliun. “Sektor-sektor itu sangat esensial karena terkait dengan kebutuhan utama masyarakat,” ujar Rochim.

Sementara itu Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin, Supriadi menyampaikan, investasi di industri makanan dan minuman (mamin) telah mencapai Rp40,5 triliun. Angka tersebut merupakan 20% dari total investasi ke industri pengolahan, yang senilai Rp201,8 triliun sepanjang Januari-September 2020.

Dia menerangkan pemerintah juga telah menetapkan beberapa sektor industri prioritas yang akan dikembangkan dan tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), di mana industri pangan termasuk dalam salah satu industri andalan yang diprioritaskan pengembangannya.

Supriadi mengemukakan, salah satu fokus pengembangan industri mamin yang akan dilakukan pada tahun 2021 adalah menjaga ketersediaan bahan baku. “Ketersediaan bahan baku di industri mamin sangat penting untuk mencukupi dari sisi jumlah, kualitas, maupun kontuinitas produksi,” pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: