Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Riau: Tak Dapat Dipisahkan dari Kelapa Sawit

Riau: Tak Dapat Dipisahkan dari Kelapa Sawit Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Riau merupakan provinsi sentra sawit di Indonesia dengan luas perkebunan kelapa sawit mencapai 3,39 juta hektar atau sekitar 21 persen dari total luas perkebunan sawit nasional.

Proporsi produksi minyak sawit yang dihasilkan Riau terhadap produksi nasional mencapai 20 persen. Tidak hanya itu, menariknya, sekitar 64 persen dari perkebunan kelapa sawit di Riau merupakan perkebunan sawit rakyat.

Baca Juga: Komitmen Pemerintah Percepat Program Peremajaan Sawit Rakyat

“Perkembangan sentra sawit di Riau berhasil menarik sektor ekonomi lain sehingga berdampak pada berkembangnya pusat-pusat perekonomian baru seperti di Pasir Pengaraian, Bangkinang, Siak Sri Indrapura, Rengat, Tembilahan, Bengkalis, dan lain-lain,” seperti dilansir dari laman Palm Oil Indonesia.  

Berdasarkan hasil paparan dari Dr. Tungkot Sipayung (Direktur Eksekutif PASPI); Ando Fahda Aulia, Ph.D (Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Riau); dan Dr. Mulono Apriyanto (Dewan Pakar DPW APKASINDO Riau) dalam webinar Palm O’Corner di Universitas Riau yang diselenggarakan oleh PASPI Monitor diketahui, industri perkebunan kelapa sawit berkontribusi besar terhadap aspek ekonomi seperti penurunan kemiskinan dan peningkatan PDRB; aspek sosial berupa penyerapan tenaga kerja; dan aspek lingkungan karena peran kelapa sawit sebagai paru-paru ekosistem. 

Bagi Provinsi Riau, industri kelapa sawit dan produk turunannya menopang sebesar 39,3 persen terhadap PDRB Riau serta mampu menyerap tenaga kerja yang ditunjukkan dengan 46,09 persen tenaga kerja Riau terkonsentrasi pada sektor pertanian, khususnya sub sektor perkebunan kelapa sawit.

Sementara itu, bagi pekebun sawit di Provinsi Riau, pendapatan yang diterima dari budidaya kelapa sawit lebih besar 1,6 – 2 kali lipat dibandingkan dengan pendapatan yang diterima pekebun karet. Kendati demikian, perkebunan kelapa sawit rakyat juga masih menghadapi kendala berupa produktivitas yang rendah akibat penggunaan benih ilegitim.

“Untuk menjaga sustainable perkebunan sawit rakyat yang terbukti berkontribusi pada perekonomian Riau, maka perusahaan perkebunan sawit hadir untuk membantu petani sawit rakyat swadaya untuk melakukan peremajaan sekaligus memfasilitasi pengadaan bibit sawit unggul,” seperti dikutip dari laman Palm Oil Indonesia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: