Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bertemu Parlemen Belgia, Dubes RI Singgung Soal Sawit di Belgia

Bertemu Parlemen Belgia, Dubes RI Singgung Soal Sawit di Belgia Kredit Foto: Antara/Jojon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa (UE), Andri Hadi melakukan pertemuan dengan Ketua Parlemen Federal Belgia, Eliane Tillieux di kantor Parlemen pada 4 Mei 2021.

Belgia merupakan mitra dagang terbesar ke-23 bagi Indonesia dengan total perdagangan non-migas kedua negara sebesar US$1,68 miliar pada 2020 (meningkat sebesar 3,9 persen dari total nilai pada tahun 2019 yang sebesar US$1,63 miliar). Adapun untuk investasi pada tahun 2020, penanaman modal dari Belgia ke Indonesia tercatat sebesar US$27 juta yang tersebar dalam 381 proyek.

Baca Juga: Harga TBS Sawit Kalimantan Barat Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Caturwulan I 2021

Selain mendiskusikan upaya peningkatan hubungan kerjasama Indonesia-Belgia, secara khusus, dalam pertemuan tersebut, Andri menyampaikan penyesalan atas penerbitan rancangan Royal Decree on Product Standards for Transport Fuels from Renewable Sources yang melarang penggunaan palm oil-based biofuels di Belgia mulai Januari 2022.

Terlebih, dokumen tersebut disusun dengan latar belakang tuduhan terhadap sawit sebagai penyebab deforestasi. “Minyak sawit tidak dapat serta merta dikaitkan dengan isu deforestasi,” jelas Andri.

Meskipun Indonesia merupakan produsen sawit yang besar, namun tingkat deforestasi Indonesia sangat jauh menurun dalam beberapa dekade terakhir. Pengakuan keberhasilan Indonesia dalam menangani deforestasi tercermin dari pendanaan global yang diterima Indonesia melalui mekanisme REDD+ (US$104 juta dari the Green Climate Fund, US$110 juta dari the World Bank, dan US$56 juta dari Norwegia).

Upaya penanganan deforestasi tidak terlepas dari kerja sama dengan UE. Hingga saat ini, Indonesia merupakan satu-satunya negara mitra yang dapat menerbitkan lisensi FLEGT sehingga kayu dan produk kayu Indonesia dapat masuk UE secara lebih mudah.

“Melalui skema sertifikasi tersebut, komoditas kayu Indonesia tidak hanya legal, tetapi juga sustainable. Indonesia mengharapkan untuk meningkatkan ekspornya ke Eropa," ungkap Andri.

Menutup pertemuan, Andri dan Tillieux berkomitmen untuk juga terus mendorong peningkatan kerjasama antar Parlemen. Hubungan erat Parliament to Parliament dinilai sangat strategis untuk mendukung pengembangan kemitraan Indonesia dan Belgia.

Di Parlemen Belgia, telah dibentuk Indonesia – Belgium Parliamentary Friendship Group, diketuai oleh Mrs. Ozlem Ozen yang juga turut hadir dalam pertemuan dengan Dubes RI. “Jika kondisi telah membaik, diharapkan Anggota Parlemen Indonesia dan Belgia dapat saling kunjung untuk meningkatkan mutual understanding," ucap Andri.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: