Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nantang Maut, Pembelot Nekat Lewati Zona Terlarang buat Balik ke Korut

Nantang Maut, Pembelot Nekat Lewati Zona Terlarang buat Balik ke Korut Kredit Foto: Unsplash/Random Institute
Warta Ekonomi, Seoul -

Polisi Seoul menangkap seorang pria yang nekat melewati perbatasan yang dijaga ketat untuk kembali ke Korea Utara setelah menghabiskan dua tahun di Korea Selatan. Aksi serupa yang berhasil baru-baru ini memicu peringatan Covid-19 di Korea Utara.

Polisi Korea Selatan pada Minggu (20/9/2020) mengatakan bahwa seorang pembelot berusia 30-an ditangkap menyelinap ke pangkalan militer di Cheorwon, sebuah kabupaten yang terletak tepat di sebelah perbatasan dengan Korea Utara.

Baca Juga: Kembali Unjuk Gigi, Korut Lakukan Uji Coba Rudal Balistik Bawah Laut

Pembelot yang nekat kembali itu membawa empat telepon genggam dan mesin pemotong ketika dia ditangkap.

Polisi Korea Selatan mengatakan pembelot yang gagal kembali kabur itu melarikan diri dari Korea Utara pada 2018 dan tetap tinggal di Seoul sejak itu. Motifnya untuk mencoba kembali ke Korea Utara masih belum diketahui.

“Pria itu sedang diselidiki polisi. Kami sedang mencari detail seperti mengapa dia mencoba melintasi perbatasan,” kata seorang pejabat polisi kepada Reuters, menolak untuk mengonfirmasi kapan insiden itu terjadi.

Dua bulan lalu, seorang pembelot lainnya melarikan diri kembali ke Korea Utara, dan berhasil menyeberangi perbatasan. Dia muncul di kota perbatasan Kaesong, di mana dia memicu kekhawatiran membawa virus corona.

Korea Utara segera mengumumkan peringatan epidemi, setelah pemeriksaan medis pada pria itu memberikan hasil yang tidak pasti. Pihak Selatan menyatakan bahwa pria itu belum terdaftar sebagai pasien Covid-19 sebelum dia melarikan diri.

Meskipun kedua Korea berbagi salah satu perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia, pembelotan dari Utara ke Selatan memang terjadi dari waktu ke waktu.

Beberapa pembelot mencoba menyelinap melewati perbatasan, sementara yang lain melarikan diri melalui negara ketiga seperti Cina, Mongolia, atau Vietnam, di mana mereka muncul di kedutaan Korea Selatan dan mengajukan suaka.

Para pembelot Korea Utara sering mengalami kesulitan untuk berintegrasi ke dalam masyarakat kapitalis yang dinamis di Selatan, meskipun menerima tunjangan pemerintah dan tunjangan keuangan untuk membantu mereka menetap di negara baru mereka.

Kantor berita Yonhap mengutip Kementerian Unifikasi melaporkan bahwa 11 warga Korea Utara telah kembali ke tanah air mereka selama lima tahun terakhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: