Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Dibayangi Resesi, Penjualan Rumah di Singapura Naik Dua Kali Lipat!

Meski Dibayangi Resesi, Penjualan Rumah di Singapura Naik Dua Kali Lipat! Kredit Foto: Unsplash/Joshua Ang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil riset Jones Lang LaSalle (JLL) menyatakan pasar properti residensial Singapura tetap tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19. Singapura sendiri sedang menuju resesi terburuknya sejak kemerdekaannya. Dimana PDB Singapura diproyeksi akan berkontraksi sebesar -6,5% hingga -6,0% pada tahun 2020.

"Terlepas dari pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan resesi ekonomi yang membuat keamanan pekerjaan dan pendapatan rumah tangga di bawah tekanan,pasar properti di Singapura tetap tangguh," kata Peneliti JLL Kim Huynh saat meriilis riset berjudul ’Singapore Residential Market Outlook 2021' beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Catat! Peralatan Rumah Tangga Ini Cocok bagi Mama-Mama yang Suka Praktis

Kim mengungkapkan penjualan rumah pribadi baru tumbuh dua kali lipat menjadi 3.517 unit di kuartal ketiga 2020 dari 1.713 unit di kuartal sebelumnya atau naik 7,2%(yoy). Kenaikan permintaan ini menyusul dibukanya kembali showflats serta dimulainya kembali penayangan properti mulai 19 Juni 2020.

Sehingga dalam sembilan bulan pertama tahun ini, kata dia pengembang telah menjual 7.379 rumah pribadi baru atau relatif dekat dengan angka 7.469 unit untuk periode yang sama setahun yang lalu.

"Pasar penjualan rumah swasta baru telah berkinerja baik di atas ekspektasi, dengan mempertimbangkan pengulangan pekerjaan, pemotongan upah dan resesi yang disebabkan oleh pandemi," ucapnya.

Demikian pula di pasar sekunder, 3.530 rumah pribadi telah terjual di kuartal ketiga 2020 atau sekitar 3,7 kali lipat dari 951 unit yang ditransaksikan pada kuartal sebelumnya. Sementara itu jumlah penjualan rumah swasta di pasar jual kembali selama sembilan bulan pertama adalah 6.601 unit, dibandingkan dengan 6.803 unit selama periode yang sama setahun yang lalu.

"Ancaman Covid-19 dan diperkirakan resesi menyebabkan ekspektasi harga hunian swasta menurun pada 2020," tambahnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: