Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muhammadiyah: Kenapa Begitu Ngotot Tarawih Berjamaah Harus di Masjid

Muhammadiyah: Kenapa Begitu Ngotot Tarawih Berjamaah Harus di Masjid Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir angkat suara soal ibadah sholat tarawih di tengah pandemi corona. Ia mengingatkan jangan setiap hal disikapi seolah dalam kondisi normal, padahal situasinya darurat, termasuk untuk urusan shalat tarawih berjamaah saat wabah COVID-19.

"Jangan semuanya disikapi seolah normal, karena kondisi saat ini darurat," kata Haedar kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Muhammadiyah: yang Imannya Lemah Mengeluh Lagi Puasa, Ada Corona, Tidak ada Pekerjaan dan seterusnya

Dia mengatakan masih ada kecenderungan sebagian umat yang ingin shalat berjamaah di masjid, termasuk saat Ramadhan tiba. Semestinya umat Islam berpikir dan bertindak dengan mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas, lebih-lebih di kala darurat.

Haedar mencontohkan apa yang terjadi di Amerika Serikat menunjukkan corona tidak bisa diremehkan. Di negara yang maju itu wabah COVID-19 melanda sangat dahsyat dan mencatatkan salah satu negara dengan angka terbesar korban meninggal.

Ketum Muhammadiyah mengingatkan jangan menyepelekan wabah tersebut. Meski angka penderita COVID-19 saat ini belum sebanyak negara lain, tetapi sebaiknya Indonesia tetap waspada dan melakukan pencegahan jangan sampai ada ledakan jumlah positif corona.

"Ini bukan soal takut atau berani hadapi wabah, tetapi soal ikhtiar yang dari segi agama maupun ilmu dibenarkan untuk usaha mencegah datangnya wabah agar tidak semakin luas," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: