Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Kerja Sama Film, Sineas Palestina-Arab Turun Tangan Kecam UEA-Israel

Ada Kerja Sama Film, Sineas Palestina-Arab Turun Tangan Kecam UEA-Israel Kredit Foto: Unsplash/Jeremy Yap
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dunia perfilman Palestina dan negara-negara Arab bersatu mengecam kerja sama yang dilakukan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel. 

Seperti dilansir Iqna.ir pada Senin (5/10/2020) lebih dari 70 produsen dan profesional film dari Palestina dan negara-negara Arab mengecam kerja sama yang baru-baru ini dilakukan antara bioskop UEA dan bioskop Israel. Para produsen dan profesional film itu menyerukan solidaritas di seluruh dunia untuk film Arab.  

Baca Juga: Israel Mulai Ajak Pihak-pihak Internasional Tekan Turki karena...

Diketahui pada pekan lalu, Komisi Film Abu Dhabi (ADFC) UEA dan dua perusahaan film yang didukung Tel Aviv-Israel Film Fund (IFF) dan Jerusalem Sam Spiegel Film and Television School (JSFS) mengumumkan bahwa mereka berencana untuk berkolaborasi dalam serangkaian inisiatif kerja sama.

Kerja sama tersebut termasuk pertukaran pendidikan, produksi film bersama, proyek televisi, dan festival film regional.  

Pengumuman itu muncul setelah kesepakatan normalisasi UEA dan Israel yang ditengahi AS yang mendapat kecaman dari para pemimpin Palestina dan banyak tokoh Arab dan Muslim karena dianggap pengkhianatan terang-terangan atas perjuangan Palestina.  

Dalam sebuah petisi, yang dibawa oleh kantor berita resmi Palestina Wafa pada Sabtu, pembuat film Arab mengatakan mereka terkejut bahwa ADFC telah setuju untuk bekerja dengan perusahaan film Israel mengingat bahwa orang Palestina masih hidup dalam kondisi yang buruk di bawah pendudukan Israel. 

“Kami pembuat film Palestina sangat terhalang dan terpengaruh oleh kolonialisme dan pendudukan militer ini. Produksi kami bergantung pada pendanaan dan dukungan luar negeri yang memungkinkan kami untuk mengekspresikan dan menulis cerita kami, berbagi kehidupan sehari-hari dan aspirasi kami dalam beberapa cara kecil. Kami mampu mengatasi hambatan realitas kolonial kami untuk menghadirkan karya sinematik perintis dan berharga,” lanjutnya. 

Mereka juga mendesak dunia perfilman Emirat dan profesional film Arab lainnya untuk memutus kemitraan dengan ADFC dan lembaga lain yang membuat kesepakatan kerjasama dengan Israel.  

“Kami dulu dan masih menjadi bagian dari sinema Arab, referensi kami yang paling menonjol. Kami selalu berusaha untuk mengembangkannya, dan ambisi kami telah mengkristal menuju kemitraan dan produksi bersama dengan rekan kerja kami sebagai cara terbaik untuk memajukan sinema Arab,” katanya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: