Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ampuh Turunkan Berat Badan Hanya dengan Air Mineral, Bagaimana Bisa?

Ampuh Turunkan Berat Badan Hanya dengan Air Mineral, Bagaimana Bisa? Kredit Foto: Unsplash/Boxed Water Is Better
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selain menjaga tubuh tetap terhidrasi, menjaga keseimbangan dan membuang racun dari tubuh mengonsumsi air mineral juga memiliki manfaat untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air dapat membantu mempercepat metabolisme dan dapat membantu menurunkan berat badan.  

Faktanya, ada cara minum air khusus untuk menurunkan berat badan yang cukup terkenal di kalangan orang Jepang, yang disebut sebagai terapi air Jepang. Dalam terapi air Jepang yang terkenal ini, mereka diharuskan meminum beberapa gelas air pada suhu ruangan di pagi hari.  Baca Juga: Dear All, Risiko Kena Covid-19 Masih Ada Lho Meski Sudah Divaksin

Selain itu, seseorang harus mengikuti pola makan yang ketat, di mana orang tersebut diperbolehkan makan dalam waktu 15 menit dan jeda antara waktu makan dan snack yang cukup lama.

Dilansir dari laman Times of India, beberapa penelitian menunjukkan bahwa air dapat membantu menurunkan berat badan.  Berdasarkan salah satu penelitian, orang dewasa yang minum 500 mL air 30 menit sebelum makan, makan 13 persen lebih sedikit daripada orang dewasa yang tidak minum air mineral sebelum makan.  Studi lain menemukan bahwa mengganti minuman sarat gula dengan air dapat mengurangi asupan kalori yang dapat meningkatkan berat badan. Baca Juga: Gara-gara Diet Junk Food, Kekalahan Trump Semakin Memburuk, Kok Bisa?

Lalu bagaimana hubungan antara mengonsumsi air mineral dengan penuruan berat badan? Dipercaya bahwa komponen hidrasi di dalam air dapat memainkan peran utama dalam membantu menurunkan berat badan.  Air, seperti yang kita semua tahu, memiliki efek mengisi.  

Minum segelas air sebelum waktu makan dapat mencegah kita makan berlebihan dan bahkan mengekang keinginan di antara waktu makan.  Ini dapat membantu untuk tetap di jalur dan mencegah kenaikan berat badan yang disebabkan oleh konsumsi kalori ekstra.  

Namun, tidak hanya asupan air saja, tetapi istirahat jendela makan yang ketat juga membantu mengonsumsi lebih sedikit kalori.  Semua faktor ini bersama-sama mendukung penurunan berat badan dan membantu Anda tetap pada jalurnya.

Lalu bagaimana mengaplikasikannya? Pertama setelah bangun di pagi hari, seseorang harus meminum sekitar 180 ml air bersuhu ruangan, atau harus sekitar 45 menit sebelum makan pertama.  Kemudian sepanjang hari, seseorang harus tetap terhidrasi. 

Waktu makan dibatasi hanya 15 menit dan harus ada setidaknya jeda 2 jam antara waktu makan. Yang paling penting adalah tidak ada batasan tentang apa yang Anda makan.  Apa pun yang Anda konsumsi, harus sehat.

Meskipun terapi ini cukup terkenal di Jepang dan sekarang telah mendapatkan popularitas di berbagai belahan dunia, para ilmuwan memiliki pendapat yang beragam tentangnya.  

Menurut beberapa orang, itu efektif, sementara yang lain percaya bahwa makan dalam jendela 15 menit mungkin tidak efektif dalam penurunan berat badan jangka panjang.

Dalam 15 menit, usus tidak dapat mengirim sinyal ke otak bahwa otak sudah penuh.  Akibatnya, orang tersebut akan makan lebih banyak.

Selain itu, makan perlahan dan mengunyah makanan dengan benar selalu dianggap bermanfaat untuk menurunkan berat badan dan kesehatan yang baik.

Menurut beberapa ahli, terapi air Jepang dapat menyebabkan penurunan berat badan, karena asupan kalori yang rendah, tetapi tidak akan berkelanjutan.  Kelemahan lain dari terapi ini adalah risiko overhidrasi. 

Minum terlalu banyak air dapat menurunkan konsentrasi natrium dalam tubuh ke tingkat yang berbahaya.  Hal ini dapat menyebabkan mual, muntah, kejang, dan koma. Ada baiknya berkonsultasi dengan ahli di bidangnya sebelum mencoba terapi ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: