Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Aman Menyusui Bayi Bagi Ibu yang Positif Covid-19

Cara Aman Menyusui Bayi Bagi Ibu yang Positif Covid-19 Kredit Foto: Freepik.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 telah mengubah cara hidup seseorang menjadi lebih berhati-hati dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri. Berbagai protokol pun dilakukan guna melindungi diri dari Covid-19 melalui 3M, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan dengan sabun. Perubahan perilaku tersebut dilakukan tak terkecuali oleh ibu yang tengah dalam masa menyusui.

Baca Juga: Periksa Kehamilan di Rumah Sakit Saat Covid-19 Aman Kok Moms, Begini Penjelasannya

Bagi seorang ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19, menyusui bayi mungkin menjadi hal yang dilematis untuk dilakukan. Pertanyaan seperti boleh dan amankah menyusui bayi ketika sang ibu positif virus corona menjadi salah satu yang paling sering diajukan. 

Baca Juga: Fact or Fake: Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 dari Sang Ibu yang Terkonfirmasi Positif

Menjawab pertanyaan tersebut, Spesialis Anak RSUD Jati Padang, Doker Charles, mengatakan bahwa World Health Organization (WHO) tidak melarang seorang ibu yang terpapar Covid-19 untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) kepada bayinya. Ia menekankan, IMD tetap bisa dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya adalah sang ibu harus memakai masker saat menyusui.

"Kalau misal ibunya terkonfirmasi positif, maka tetap bisa melakukan IMD, tapi dengan protokol yang lebih ketat," jelas Charles dilansir dari laman YouTube BNPB beberapa waktu lalu.

Sepaham dengan Charles, Spesialis Obstetri dan Ginekologi Siloam Hospital, Kathleen Juanita Gunawan, mengungkapkan bahwa menyusui tetap bisa dilakukan bahkan ketika sang ibu terkena virus. Terlebih lagi, hasil penelitian menunjukkan bahwa air susu ibu (ASI) menjadi makanan terbaik bagi bayi, namun dengan catatan ibu harus memakai masker dan menjaga jarak dengan bayinya.

"Jadi prinsipnya tetap bisa (menyusui) karena ASI dianggap sebagai yang paling baik, makanan terbaik bagi bayi sehingga kalau memungkinkan kondisinya tetap bisa dilakukan," tegasnya.

Hal tersebut seakan menguatkan pernyataan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom, yakni hasil penelitian menunjukkan menyusui memiliki lebih banyak manfaat daripada risiko penularan virus ke bayi. Lagi pula, belum ada bukti bahwasanya penularan virus dapat terjadi melalui aktivitas menyusui.

"Berdasarkan bukti yang tersedia, saran WHO adalah bahwa manfaat menyusui melebihi risiko potensial penularan Covid-19," katanya seperti dilansir dari Fox News.

Lebih lanjut, dijelaskan pula bahwa untuk meminimalkan kontak antara ibu dan bayi, ruang perawatan keduanya bisa dipisah. Namun, jika pun harus berada dalam ruangan yang sama, yang terpenting harus tetap menjaga jarak antara ibu dan bayi, kecuali saat proses menyusui.

Guna memaksimalkan keamanan ibu dan bayi selama menyusui, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yakni sebagai berikut.

- Mencuci tangan ibu baik sebelum maupun sesudah menyentuh dan menyusui bayi

- Memakai masker saat melakukan kontak dengan bayi, termasuk ketika menyusui

- Membersihkan dan menyemprotkan disinfektan ke permukaan benda atau sesuatu yang disentuh secara berkala

- Memerah ASI menggunakan alat pompa ASI

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: