Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal BPA dan Bahayanya bagi Tubuh

Mengenal BPA dan Bahayanya bagi Tubuh Kredit Foto: Verywell Family
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk mendukung pertumbuhan bayi, setelah memasuki usia 6 bulan, biasanya seorang ibu memberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI). Untuk memenuhi kebutuhan ini, di pasaran banyak dijual alat-alat makan khas bayi yang lucu, cantik, dan menarik.

Namun, untuk membeli peralatan ini, satu hal yang perlu diperhatikan adalah alat makan harus bebas BPA. Bisphenol A (BPA) dan phthalates adalah dua bahan kimia dari plastik yang sering dikaitkan dengan risiko gangguan kesehatan.

Baca Juga: Bekal Hadapi New Normal: Jaga Imun Tubuh dengan Pencernaan yang Sehat

Apakah Bunda tahu bahwa kemasan makan atau minum dapat berpengaruh terhadap kesehatan anak? Banyak kemasan makanan dan minuman yang menggunakan bahan BPA dan dapat membahayakan kesehatan si kecil. Bahkan, FDA Amerika Serikat telah melarang penggunaan BPA dalam kemasan makanan dan minuman bayi, serta balita.

Faktanya, bayi yang baru lahir dan berusia di bawah satu tahun sangat rentan terhadap paparan BPA, dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Hal ini karena sistem saraf dan endokrin si kecil sedang dalam tahap perkembangan. Begitu pula dengan sistem hepatik yang seharusnya bekerja untuk mendetoksifikasi dan mengeliminasi senyawa kimia seperti BPA.

Sebuah buku karya Astrid Savitri yang berjudulkan Buku Pintar 365 Hari MPASI Terlengkap menjelaskan bahwa para produsen peralatan makan bayi berhenti menggunakan zat kimia tersebut pada tahun 2009. Oleh karena itu, kini banyak bermunculan produk bayi dengan klaim bebas BPA.

Supaya tumbuh kembang buah hati lancar, pastikan Bunda menggunakan makanan dan minuman dengan kemasan BPA Free, mulai dari gelas minum hisap, peralatan makan, kaleng susu, hingga galon air mineral. Perlu diketahui bahwa BPA merupakan kandungan kimia yang sangat kuat di plastik polikarbonat atau jenis plastik kode 7. Penggunaan jenis plastik ini harus sangat diperhatikan demi kesehatan si mungil, juga sang bunda.

Jadi, jangan lupa untuk selalu perhatikan keamanan setiap produk yang dibeli. Menghindari kandungan BPA dapat dilakukan dengan memilih produk berlabel food grade, label BPA (Bisphenol-A) Free, Simbol PP (Polypropylene), bebas Phthalates, bebas Polyvinyl Chloride (PVC). Ingat, keamanan dan kualitas merupakan harga mati dalam membeli produk bayi!

Dian Prima dalam bukunya yang berjudul MPASI Perdana Cihuy menasihati bunda untuk menjadwalkan waktu makan secara reguler. Selama masa penyesuaian dengan MPASI, Bunda dapat menjadwalkan waktu makan sebanyak 1 hingga 2 kali dalam sehari, sesuai dengan tingkat antusiasme bayi. Dalam memilih waktu untuk memberikan MPASI, carilah waktu di mana anak belum menyusui dan masih tenang. Waktu yang tetap seperti ini dapat mengajarkan anak bahwa pada waktu itu dia lapar dan makan merupakan pemuasan rasa lapar.

Memenuhi asupan gizi anak memanglah tidak mudah. Selama masa MPASI, Bunda harus meningkatkan perhatian dan kecermatan kepada anak. Membaca berbagai literatur dan berbagi dengan komunitas parenting juga dapat membantu Bunda dalam menjalani masa MPASI ini. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan nutrisi anak, menggunakan produk BPA Free, dan menjadwalkan waktu makan anak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: