Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Ingatkan Anies Baswedan: Ini Sudah Jadi Herd Immunity

Pengamat Ingatkan Anies Baswedan: Ini Sudah Jadi Herd Immunity Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan/Pool
Warta Ekonomi -

Perkantoran di Ibu Kota kini terus mendapat sorotan publik seiring kian banyaknya pasien positif yang ditemukan di wilayah tersebut. Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 mencatat, hingga 25 Juli 2020 terdapat 375 pegawai yang terjangkit covid di 59 kantor/instansi di wilayah DKI Jakarta.

Soal ini, Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengaku tak heran. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran tak ada pengawasan yang memelototi sektor perkantoran.

"Perkantoran memang tidak ada yang ngawasin. Siapa yang ngawasin? Saya selalu tegaskan pada Gubernur Anies Baswedan, agar mengawasi setiap kebijakan yang dikeluarkan. Jika melanggar, cabut izinnya. Tapi, ini kan tidak," keluh Agus, Selasa (28/7/2020).

Baca Juga: Astaga! Kematian Covid-19 Melonjak Parah, Daerah Anies Tembus...

"Tidak adanya ketegasan sanksi membuat banyak orang menganggap ini sebagai hal yang sepele," tandasnya.

Agus menyoroti protokol kesehatan yang dijalankan di mayoritas perkantoran umumnya masih terbatas pada pengecekan suhu tubuh di lobi gedung dan penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan plus sabun.

Tetapi, aturan mengenai shift dan jumlah karyawan yang masuk kerja masih belum terpantau. Banyak pimpinan di sejumlah perkantoran masih mengabaikan hal ini. Padahal semestinya, sesuai anjuran Gugus Tugas, seluruh perkantoran - baik instansi pemerintah ataupun swasta - harus membatasi jumlah karyawan yang masuk. Maksimal, 50 persen dari total karyawan. Sisanya bekerja dari rumah.

Selain itu, karyawan yang tidak sehat sebaiknya tidak usah ke kantor dulu. Apalagi, karyawan yang memiliki komorbiditas atau penyakit bawaan seperti jantung, diabetes, dan hipertensi. 

"Minimnya pembatasan dan tidak dijalankannya sistem shifting yang baik dalam mengatur jumlah karyawan yang masuk kerja tidak hanya menimbulkan kerawanan potensi Covid di kantor. Sebelum sampai kantor, potensi juga sudah tercipta. Terjadi penumpukan orang di jalan, di stasiun kereta. Ini kan juga bisa menjadi sumber penularan," papar Agus.

Ia melihat akan banyak sektor lain di luar perkantoran yang berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid. 

"Ini sudah herd immunity. Siapa yang kuat, dia yang tahan. Enggak ada lagi bisa nahan. Ini harus diwaspadai oleh kita semua," tutur Agus.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: