Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mati-Matian Bela Habib Rizieq: Gak Aneh, Gatot Nurmantyo Butuh Massa Buat Pilpres 2024

Mati-Matian Bela Habib Rizieq: Gak Aneh, Gatot Nurmantyo Butuh Massa Buat Pilpres 2024 Kredit Foto: Youtube Front TV
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Panglima TNI yang juga presidium KAMI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo kembali bersuara. Kali ini dia menyindir kinerja kepolisian yang dianggap tebang pilih proses kerumuman yang terjadi belakangan. Polisi dianggapnya terlalu fokus kepada kerumunan yang ditimbulkan oleh Imam Besar FPI, Habib Rizieq.

Gatot mengutarakan hal itu saat acara Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh yang disiarkan Front TV. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa masih ada praktik ketidakadilan dalam pemeriksaan Rizieq Shihab oleh Kepolisian terkait kasus kerumunan di Petamburan. Baca Juga: Gatot, Pentolan KAMI Ledek TNI Mirip Orba, Ucapan Ferdinand Makjleb: Kan Katanya Rindu

"Apa yang terjadi belakangan ini tentang pemeriksaan Habib Rizieq, kalau memang negara ini adil dan benar-benar beradab maka semua yang kumpulan-kumpulan, periksa semuanya," ujar Gatot ketika itu.

Pengamat politik Maksimus Ramses Lalengkoe menilai, langkah Gatot tersebut sebagai upaya mencari modal dukungan untuk menghadapi Pilpres 2024Baca Juga: Astaga! Mensos Juliari Batubara Jadi Tersangka Korupsi Bansos Covid-19, KPK Bilang....

"Saya menganalisa, Gatot sedang mencari arus dukungan kelompok Rizieq. Sebab, hanya kelompok itu yang bisa dia garap secara politik karena lebih terorganisir ketimbang kelompok lainnya," kata Ramsey, Sabtu malam.

Pendapat serupa disampaikan pegamat politik Ujang Komarudin. Menurutnya, bukan hal aneh jika Gatot membela mati-matian Rizieq Shihab.

"Tidak aneh dan bukan hal baru. Karena keduanya memiliki garis yang sama, yaitu menjadi kritikus terhadap pemerintah," ucap dia.

Tidak hanya sama dalam konteks mengkritisi pemerintah, menurut Ujang, langkah perjuangan Gatot dan Rizieq juga memiliki kesamaan, yaitu ingin meluruskan pemerintah jika dinilai salah jalan. 

"Jadi pada intinya, Gatot juga butuh HRS (Rizieq Shihab) dan massanya. Jika Gatot maju jadi capres atau cawapres, maka dia membutuhkan HRS. Jadi HRS bisa menjadi teman dan aset bagi Gatot," ujar Ujang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: