Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sjarief Hasan: Mari Jaga Persatuan dengan Mempererat Silaturahim

Sjarief Hasan: Mari Jaga Persatuan dengan Mempererat Silaturahim Kredit Foto: MPR RI
Warta Ekonomi, Bogor -

Di hadapan keluarga besar Yayasan Pelataran Pakujajar Sipatahunan, Kota Bogor Jawa Barat, Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Sjariefudin Hasan, MM, MBA mengajak masyarakat untuk selalu menyambung tali silaturahim.

Terlebih pada situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang. Karena dengan silaturahim, hubungan persaudaraan dan kekeluargaan akan terjalin semakin  erat. Sehingga setiap persoalan  yang datang bisa dihadapi secara bersama-sama, dan bergotong-royong. 

Baca Juga: OJK Apresiasi Semua Pihak Mempromosikan Pasar Modal Syariah

Silaturahim, kata Sjarief Hasan juga sangat dianjurkan oleh ajaran agama. Bahkan, orang yang rajin bersilaturahim dipercaya akan dilancarkan rezeki dan dipanjangkan usianya. 

"Saat ini kita masih dalam pandemi Covid-19. Kita tidak hanya menghadapi ancaman penyakit, tapi juga masalah sosial dan ekonomi. Karena itu mari tingkatkan persatuan dan kesatuan dengan meningkatkan tali silaturahim," kata Sjarief Hasan menambahkan. 

Ajakan tersebut disampaikan  Sjariefudin Hasan, pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR,  dihadapan masyarakat Kota Bogor Jawa Barat. Acara tersebut berlangsung di sekretariat Yayasan Pelataran Pakujajar Sipatahunan,  Jln.  Loader No. 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (17/11/2020).

Ikut hadir pada acara tersebut, Majelis Presidium Keraton Nusantara dan Penasihat Yayasan Pelataran Pakujajar Sipatahunan Ully Sigar Rusady. Juga  Ketua Yayasan  Pelataran Pakujajar Sipatahunan Wibarata Arifin.

Terkait wacana amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (NRI) Tahun 1945, Sjarief Hasan mengemukakan bahwa MPR tidak  akan tergesa-gesa untuk membuat keputusan. MPR akan  meminta pendapat dan masukan dari seluruh rakyat Indonesia, apakah amandemen UUD NRI 1945, itu diperlukan atau tidak. 

"Kami akan dengarkan pendapat dan masukan masyarakat. Kami akan sangat berhati-hati sebelum mengambil keputusan apakah UUD NRI  1945 perlu diubah atau tidak. Intinya, apakah amandemen itu dilakukan atau tidak, kami akan mengembalikannya kepada masyarakat," kata Sjarief Hasan lagi. 

Karena itu, menurut Sjarief Hasan dirinya terus berkeliling keluar masuk perguruan tinggi, untuk meminta pendapat, saran dan masukan dari kalangan kampus. Ini penting, agar keputusan yang diambil sesuai dengan hati nurani dan pemikiran seluruh rakyat Indonesia. 

Sebelumnya Majelis Presidium Keraton Nusantara  Ully Sigar Rusady mengajak warga masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan seni budaya daerah. Jangan sampai, seni budaya warisan leluhur itu musnah ditelan waktu.

"Banyak seni budaya asing yang hendak masuk ke Indonesia, namun tidak semuanya sesuai dengan kepribadian kita. Agar seni budaya kita tidak terpinggirkan, maka kita harus menjaga seni budaya kita tetap utuh dan dicintai generasi muda," kata Ully Sigar menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: