Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jazilul Fawaid: Pancasila, Lindungi Bangsa dari Ancaman Tergerus Pembangunan

Jazilul Fawaid: Pancasila, Lindungi Bangsa dari Ancaman Tergerus Pembangunan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid, mengatakan bahwa empat pilar MPR yang meliputi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45 bukanlah hal baru bagi kalangan Nahdatul Ulama. Begitu katanya di hadapan keluarga besar GP Ansor Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Dalam kesempatan itu pula, Jazilul Fawaid menekankan bahwa agenda yang digelar atas kerja sama MPR dan GP Ansor Kabupaten Wakatobi menjadi langkah penyegaran kembali mengenai Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. 

Baca Juga: Berani Beda Sama Jokowi Soal Pikada, Argumen Bamsoet Diserang...

"Negara itu mirip seperti rumah tangga. Negara lahir setelah terjadi akad perjanjian antara rakyat dan pemimpinnya, tentang cita-cita dan dasar negara. Bagi bangsa Indonesia, akad itu penetapan Pancasila sebagai pondasi dan dasar negara. Jadi, kalau ada yang tidak setuju berarti dia tengah berusaha membongkar pondasi dan dasar negara," pungkasnya di aula Museum Taman Budaya Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sabtu (12/9/2020).

Ia memenyampaikan, Wakatobi dipilih sebagai tempat pelaksanaan sosialisasi karena termasuk dalam 10 destinasi top Indonesia. Dalam waktu dekat, kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Buton itu akan menghadapi proses pembangunan khususnya di bidang infrastruktur. Oleh karena itu, SDM-nya perlu dipersiapkan sehingga kemajuan Wakatobi juga diikuti kemajuan budayanya. 

Baca Juga: MPR Siap Bantu Pemerintah Selesaikan Persoalan Papua

"Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan mengingatkan kembali akan Empat Pilar, ini penting agar budaya masyarakat Wakatobi jangan sampai keropos akibat tergerus proses pembangunan," kata Jazilul Fawaid menambahkan. 

Sebelumnya, Bupati Wakatobi, yakni Arhawi menyampaikan rencana pembangunan jembatan yang akan menyambungkan pulau Wangi-Wangi dengan Kapota. Jembatan dengan panjang mencapai 2300 meter,  itu diharapkan memberi dampak besar bagi pembangunan sektor pariwisata di Kapota. 

"Jembatan itu diharapkan memberi dampak yang signifikan karena banyak destinasi yang bisa dikembangkan, dan banyak fasilitas lain yang segera akan dibangun kemudian," kata Arhawi lagi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: