Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika dan Jepang Diperingatkan Jangan Coba-coba Bersekongkol Lawan China Atau Akan...

Amerika dan Jepang Diperingatkan Jangan Coba-coba Bersekongkol Lawan China Atau Akan... Kredit Foto: Reuters/CNS Photo
Warta Ekonomi, Beijing -

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengingatkan agar Jepang dan Amerika Serikat (AS) tidak turut campur dalam urusan dalam negeri China. Dia juga mengingatkan bahwa China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk secara tegas mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunannya.

"Jepang dan AS benar-benar bersatu untuk membentuk kelompok dan konfrontasi blok yang memanas-manasi," ujar juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir laman Sputnik, Senin (19/4).

Baca Juga: Latihan Kapal Induk Militer China di Dekat Taiwan Bidik Amerika Serikat

Dia mengatakan, bahwa langkah itu bertentangan dengan aspirasi untuk perdamaian, pembangunan, dan kerja sama yang dimiliki oleh sebagian besar negara di wilayah ini dan sekitarnya.

Pernyataan tersebut muncul beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden bertemu secara langsung dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Washington.

Kedua pemimpin yang bertemu pertama kalinya sebagai pemimpin negara, membahas serangkaian masalah mendesak, termasuk yang terkait dengan ketegasan terhadap China yang berkembang di arena global.

Selama pembicaraan keduanya pada Jumat pekan lalu, Biden dan Suga juga secara khusus menyatakan keprihatinan atas dugaan aktivitas militer China di sekitar sekelompok pulau di Laut China Timur.

Dalam perkembangannya, Beijing dan Tokyo tetap terlibat dalam perselisihan berkepanjangan mengenai status pulau tak berpenghuni di daerah tersebut, yang dikenal sebagai Kepulauan Diaoyu di China dan Kepulauan Senkaku di Jepang.

Tokyo menyatakan telah memiliki kedaulatan atas pulau sejak 1895, sementara Beijing mengeklaim bahwa pulau-pulau itu ditandai sebagai wilayah China di peta Jepang sekitar tahun 1783 dan 1785.

Setelah Perang Dunia II, pulau-pulau tersebut dikuasai oleh AS dan diserahkan ke Jepang pada 1972. China yakin Jepang menyita mereka secara ilegal, sementara Tokyo menyatakan bahwa Beijing mulai mengeklaim pulau-pulau tersebut setelah 1970-an, ketika air di sekitarnya ditemukan penuh mineral berharga. Ketegangan meningkat setelah pemerintah Jepang membeli tiga pulau dari pemilik swasta pada 2012.

Selain di Laut China Timur, Biden dan Suga juga menyuarakan kewaspadaan tentang masalah yang berkaitan dengan Laut China Selatan, Hong Kong, dan Taiwan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: