Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AL AS Lewati Laut Taiwan, China Panik: Jangan Ambil Langkah Provokatif

AL AS Lewati Laut Taiwan, China Panik: Jangan Ambil Langkah Provokatif Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yakni USS Barry dilaporkan telah berlayar melalui laut di antara China, dan Taiwan pada Kamis (15/10/2020). Hal tersebut menyebabkan pejabat China memberi peringatan atas setiap tindakan provokatif yang kerap dilakukannya.

Dikutip dari Express, seorang juru bicara Komando Teater Timur PLA, Zhang Chunhui juga memperingatkan pasukannya akan melakukan segalanya untuk menjaga marwah integritas teritorial Chinaa di wilayah tersebut.

Baca Juga: Militer China Siaga, Xi Jinping Desak Tentaranya Siap Tempur

Atas tindakan yang dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut China Timur itu, pejabat militer tersebut juga mengklaim bahwa Amerika Serikat telah mengirim beberapa sinyal yang mendorong gerakan kemerdekaan pada Taiwan.

Dalam kesempatan tersebut dikatakan bahwa pihaknya memperingatkan pihak Amerika Serikat untuk menghentikan provokasi, dan membuat masalah.

“Kami memperingatkan dengan tegas pihak AS untuk menghentikan kata-kata yang provokatif dan membuat masalah dan bergerak di Selat Taiwan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pihaknya akan selalu waspada guna menjaga kedaulatan negaranya.

“Pasukan Komando Teater Timur PLA akan tetap waspada sepanjang waktu, dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial dan dengan tegas melindungi perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan,” ucapnya.

Terlepas dari tuduhannya terhadap Amerika Serikat, Washington tetap mempertahankan tindakan apa pun di area tersebut dengan kedok kebebasan operasi navigasi.

Untuk diketahui, Selat Taiwan merupakan jalur air yang sangat penting untuk perdagangan global.

Hal tersebut lantaran terletak di antara Taiwan dan China, dan juga merupakan tempat peralatan militer berat untuk menjaga agar jalur tetap bersih.

Dalam beberapa bulan terakhir, dilaporkan bahwa Amerika Serikat telah meningkatkan intensitas kehadirannya di Laut China Timur dan Selatan guna menghentikan langkah agresif Beijing di wilayah tersebut, serta ingin terus maju dengan kesepakatan senjata besar dengan Taiwan.

Untuk memperkuat kemampuan pertahanan Taipei, dilaporkan sebanyak tujuh sistem persenjataan utama diharapkan untuk dimasukkan dalam kesepakatan tersebut.

Kesepakatan di antara keduanya itu diperkirakan bernilai hampir 7 miliar dolar, dan akan menjadi salah satu yang terbesar yang tercatat di antara keduanya.

Untuk diketahui, kongres Amerika Serikat kini diharapkan menyetujui kesepakatan senjata yang berisiko memicu ketegangan dengan negeri Tirai Bambu tersebut.

Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yakni USS Barry dilaporkan telah berlayar melalui laut di antara China, dan Taiwan pada 15 Oktober 2020.

Hal tersebut menyebabkan pejabat China memberi peringatan atas setiap tindakan provokatif yang kerap dilakukannya.

Dikutip dari Express, seorang juru bicara Komando Teater Timur PLA, Zhang Chunhui juga memperingatkan pasukannya akan melakukan segalanya untuk menjaga marwah integritas teritorial China di wilayah tersebut.

Atas tindakan yang dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut China Timur itu, pejabat militer tersebut juga mengklaim bahwa Amerika Serikat telah mengirim beberapa sinyal yang mendorong gerakan kemerdekaan pada Taiwan.

Dalam kesempatan tersebut dikatakan bahwa pihaknya memperingatkan pihak Amerika Serikat untuk menghentikan provokasi, dan membuat masalah.

“Kami memperingatkan dengan tegas pihak AS untuk menghentikan kata-kata yang provokatif dan membuat masalah dan bergerak di Selat Taiwan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pihaknya akan selalu waspada guna menjaga kedaulatan negaranya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: