Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

LCS dalam Waktu Dekat Bakal Ditimpa 3 Fenomena Dahsyat di Tengah Perebutan Wilayah

LCS dalam Waktu Dekat Bakal Ditimpa 3 Fenomena Dahsyat di Tengah Perebutan Wilayah Kredit Foto: CSIS Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sengketa Laut China Selatan antara China dengan negara-negara ASEAN yang didukung Amerika Serikat (AS) sekutunya belum usai, namun ancaman lain bermunculan. Badai Topan Tropis diperkirakan menghantam Laut China Selatan dari Samudra Pasifik tak peduli sengketa China-ASEAN masih berlangsung.

Bukan hanya satu topan, diperkirakan ada tiga badai tropis yangakan mengguncang Laut China Selatan dan mengganggu sengketa China-ASEAN.

Baca Juga: China Ngeluh saat US Navy Terobos Wilayah LCS Tempat Kebanggaan Mereka

Dikutip dari Express, badai akan memengaruhi cuaca di bagian utara Laut China Selatan.

Berdasarkan informasi Hongkong Observatory, terdapat tekanan rendah di dekat Pulau Luzon, Filipina yang akan berubah menjadi topan beberapa hari ke depan.

Warga di pesisir Laut China Selatan diharapkan waspada karena badai akan perlahan-lahan menguat.

Tekanan rendah tersebut berada di tengah laut dan akan bergerak menuju barat dan melintasi Pulau Hainan, China.

Situasi ini berpotensi membentuk badai tropis yang menyebabkan hujan lebat, banjir, dan longsor di Hainan dan Vietnam bagian utara.

Sebelumnya pada Minggu 11 Oktober 2020, Badai Tropis Lotus terbentuk di dekat Vietnam, tepatnya 90 kilometer sebelah selatan Da Nang.

Badai ini diperkirakan akan terus merangsek ke wilayah tengah Vietnam dengan kecepatan 18 kilometer per jam.

Tekanan rendah baru yang terbentuk di dekat pulau Luzon diperkirakan akan menerjang Vietnam dan China pada Selasa (12/10/2020).

Pusat Obsevatorium Meteorologi China mengatakan kondisi yang sama akan terus terjadi selama 10 hari ke depan.

Akibatnya, diperkirakan akan ada dua badai topan yang kemungkinan menghantam pesisir Vietnam, China, dan Filipina.

Selain itu, baru saja Badai Tropis Lianhua menghantam kawasan tersebut sehingga total sudah ada tiga topan yang muncul.

Selama 9 hari ke depan, wilayah Laut China Selatan dan China bagian Selatan, termasuk Hong Kong akan dilanda angin kencang dan hujan lebat.

Badai petir juga akan tercipta di tengah topan-topan di Laut China Selatan.

Biro Meteorologi dan Geofisika Makau (SMG) telah memberi peringatan kewaspadaan sejak Minggu 12 Oktober 2020.

Sinyal tersebut merupakan peringatan untuk kapal-kapal di kawasan Laut China Selatan agar segera merapat ke daratan untuk menghindari karam.

Ketegangan di Laut China Selatan sendiri masih belum mereda. Baru-baru ini, Komandan Militer China Palagan Selatan Zhang Nandong meminta AS menyudahi aksinya.

Ia menyebut dukungan AS terhadap Laut China Selatan yang terbuka untuk negara-negara ASEAN dan dunia sebagai 'hegemoni navigasi dan provokasi militer'.

Zhang menuding AS 'melanggar kedaulatan dan kepentingan China, serta membahayakan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan'.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: