Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perbatasan Ladakh Dipenuhi 10 Ribu Pasukan Tambahan Milik China

Perbatasan Ladakh Dipenuhi 10 Ribu Pasukan Tambahan Milik China Kredit Foto: Getty Images/Kevin Frayer
Warta Ekonomi, New Delhi -

Ketegangan terus meningkat antara dua negara nuklir yang bertetangga, China dan India. Terbaru, China dilaporkan telah memindahkan 10 ribu pasukan tambahan sejak sepekan terakhir di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) di Ladakh. Hal itu diungkapkan sumber pemerintah di New Delhi.

Baik India dan China telah mengumpulkan pasukan di wilayah Himalaya di Ladakh, di mana kedua negara yang bersaing itu telah terlibat dalam perselisihan selama lima bulan. Pengerahan besar artileri dan logistik militer terus berlanjut sementara pembicaraan diplomatik sedang dilakukan untuk meredakan ketegangan.

Baca Juga: Jet Tempur China Nakal, Taiwan: Setop Hancurkan Perdamaian

Pengangkutan tambahan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) ke perbatasan telah membawa pengerahan China menjadi sekitar 52.000 dengan 150 jet tempur dan rudal permukaan-ke-udara (SAM).

Tentara India mendominasi ketinggian di Finger 4 di pantai utara Danau Pangong, memberinya kemampuan untuk mengabaikan pergerakan PLA.

India juga mengaktifkan seluruh jaringan logistiknya untuk mempersiapkan musim dingin yang panjang dan brutal di wilayah tersebut serta mengirimkan sejumlah besar amunisi, peralatan, bahan bakar, serta persediaan dan makanan musim dingin pada hari Selasa seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (16/9/2020).

Kedua negara harus bersiap menghadapi musim dingin dengan suhu di bawah nol di dataran keras Himalaya. India mengirimkan lebih dari 150.000 ton peralatan dan persediaan musim dingin ke wilayah tersebut setiap tahun.

India dan China berbagi perbatasan sepanjang 3.500 kilometer, yang dikenal sebagai LAC. Wilayah ini membentang dari wilayah Ladakh di utara hingga negara bagian Sikkim di India. Sedangkan di Ladakh timur, melewati Danau Pangong.

Ketegangan antara kedua negara meningkat pada pertengahan Juni, ketika 20 tentara India tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan China. Beijing tidak pernah mengkonfirmasi laporan media tentang korban yang jatuh di pihaknya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: