Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memanas Lagi, Perang China-India Bisa Pecah, Indonesia Bahaya!

Memanas Lagi, Perang China-India Bisa Pecah, Indonesia Bahaya! Kredit Foto: Wikipedia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bentrokan tentara China dan India sudah mereda seiring dengan dilakukan perundingan perdamaian penarikan pasukan dari wilayah perbatasan kedua negara di sekitar Lembah Galwan, Ladakh Timur.

Walau begitu, ketegangan masih berlanjut. Terlihat dengan persiapan militer kedua negara mengerahkan banyak alat perang ke daerah-daerah terdekat dengan perbatasan. Malah India dengan terburu-buru banyak melakukan pembelian kilat persenjataan ke beberapa negara.

Baca Juga: Indonesia Borong Su-35, Dubes Rusia Kalem: AS Cuma Gertak Sambal

Memang sih, jika dilihat dari perbandingan kekuatan angkatan bersenjata, tentu pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China jauh unggul dari India, walaupun sesungguhnya dari jumlah total prajurit India lebih banyak dari China.

Nah yang menarik sebenarnya ialah menurut analisa pengamat militer dunia dari Open Source Intelligence (Osint) HI Sutton sebenarnya India bisa dengan mudah meruntuhkan China, terutama sektor ekonominya dengan cara kekuatan militer.

Dalam tulisannya yang dikutip dari Forbes, Kamis (8/7/2020), menurut Sutton, India bisa menghancurkan China karena memang negara itu memiliki keunggulan teritorial terhadap jalur pelayaran ekonomi besar dunia.

Bahkan, menurut penulis angkatan laut terkenal dunia, Larry Bond saat berbicara melalui podcast bertema Tac Ops, saat China sedang dihantui ketakutan India sadar memiliki keunggulan dan memanfaatkannya untuk membunuh pelayaran ekonomi China dengan kekuatan militer di Samudera Hindia.

Larry mengatakan, tak sulit bagi India, mereka hanya perlu menutup pintu masuk menuju Selat Malaka dengan cara mengerahkan kapal perang untuk mengadang kapal-kapal China yang akan memasuki selat bisnis dunia itu.

"Jika India ingin memutuskan perdagangan dengan China, yang harus mereka lakukan hanyalah memarkir banyak kapal di Selat Malaka. Dan hanya itu, tidak ada hal lain yang melewati jalan itu," kata Larry Bond.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: