Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Haruskah Amerika Membuka Perang dengan China untuk Membela Taiwan? Pakar Bongkar Kemungkinan...

Haruskah Amerika Membuka Perang dengan China untuk Membela Taiwan? Pakar Bongkar Kemungkinan... Kredit Foto: Reuters/Ann Wang
Warta Ekonomi, Washington -

Selama 70 tahun terakhir, Taiwan berada di wilayah abu-abu geopolitik. Secara internal, ia mengatur dirinya sendiri seperti negara yang merdeka, lengkap dengan ekonomi yang kuat dan sistem demokrasi yang berkembang.

Tetapi China selalu bersikeras bahwa pulau itu adalah bagian dari wilayahnya, sebuah sikap yang telah membuat kekuatan dunia lainnya ragu untuk mengakui kedaulatan Taiwan.

Baca Juga: Didesak China, Panglima Militer Taiwan Terbang Menuju Amerika

Para pemimpin China telah lama menyatakan keinginan untuk membawa Taiwan, yang terletak sekitar 100 mil di lepas pantai China, kembali di bawah kendali penuh pemerintah komunis daratan.

Presiden Xi Jinping menegaskan kembali komitmen China untuk "penyatuan kembali" dalam pidatonya selama akhir pekan. Xi berulang kali mengatakan bahwa dia mencari cara "damai" untuk membawa Taiwan kembali, tetapi beberapa pakar urusan global percaya bahwa ancaman invasi militer menjadi semakin mungkin.

Selama beberapa dekade, Amerika Serikat telah menerapkan kebijakan “ambiguitas strategis” ketika datang ke Taiwan, membangun kemitraan ekonomi dan militer dengan pemerintahnya sementara masih secara resmi mengakui klaim China bahwa pulau itu adalah bagian dari wilayahnya.

Bagian dari ambiguitas itu melibatkan tidak pernah memberikan jawaban pasti atas pertanyaan apakah AS akan bersedia menggunakan kekuatan militer untuk mempertahankan pulau itu jika China melancarkan invasi.

Mengapa ada perdebatan

Posisi non-komitmen Amerika di Taiwan telah membantu mempertahankan status quo yang goyah selama bertahun-tahun, dan pemerintahan Joe Biden mengatakan pihaknya bermaksud untuk melanjutkan strategi tersebut.

Tetapi tanda-tanda yang mengkhawatirkan tentang kemungkinan China mencoba mengambil alih pulau itu menimbulkan pertanyaan yang suatu hari nanti dapat menuntut jawaban konkret: Apakah AS bersedia berperang dengan China untuk melindungi Taiwan?

Melansir Yahoo News 360, Kamis (14/10/2021), beberapa anggota parlemen dan analis kebijakan telah meminta Presiden Biden untuk membuat komitmen untuk menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan potensi invasi China, sebagian karena mereka percaya melakukannya adalah cara terbaik untuk mencegahnya terjadi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: