Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Oposisi Venezuela Ditangkap-tangkapi, Amerika dan Inggris Kompak Layangkan Kecaman

Oposisi Venezuela Ditangkap-tangkapi, Amerika dan Inggris Kompak Layangkan Kecaman Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengecam penangkapan politisi oposisi Venezuela Freddy Guevara. Sekutu pemimpin oposisi Juan Guaido itu didakwa atas pasal terorisme dan pengkhianatan usai ditahan di jalan tol di Caracas.

Negara-negara Barat mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. Ia menuduh pemerintah Presiden Nicolas Maduro mencurangi pemilihan umum 2018.

Baca Juga: Wakil Perdagangan Amerika-Inggris Perkuat Hubungan Bilateral

Pada Senin (12/7/2021) lalu, kantor kejaksaan Venezuela mengatakan telah mengeluarkan surat penangkapan untuk Guevara. Ia dituduh 'memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis dan paramiliter yang berasosiasi dengan pemerintah Kolombia'.

Penangkapannya terjadi saat pemimpin-pemimpin oposisi termasuk Guevara hendak menggelar negosiasi dengan pemerintah Maduro. AS dan Eropa menuduh Maduro melanggar prinsip-prinsip dasar demokrasi.

"Amerika Serikat dengan tegas mengecam penahanan tidak adil pada anggota Majelis Nasional 2015 Freddy Guevara dan ancaman terhadap presiden sementera Juan Guaido di Venezuela," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Rabu (14/7/2021).

Washington memberlakukan banyak sanksi pada pemerintah Maduro pada tahun 2019 setelah sengketa pemilu 2018. Maduro dan sekutu-sekutunya mengatakan sanksi-sanksi itu melanggar hukum internasional.

Pihak berwenang Inggris turut mengecam penangkapan Guevara. London juga mengkritik pasukan keamanan Venezuela yang memaksa masuk ke gedung apartemen tempat Guaido tinggal.

"Inggris mengecam penangkapan Freddy Guevara dan intimidasi pada presiden sementara Venezuela Juan Guaido," cicit Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab di Twitter.

"Rezim tidak sah Maduro harus membebaskan Pak Guevara dan semua tahanan politik, pemilihan umum yang adil dan bebas satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis Venezuela," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: