Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muslim AS Tolak Berlebaran dengan Biden

Muslim AS Tolak Berlebaran dengan Biden Kredit Foto: Getty Image/AFP
Warta Ekonomi, Jakarta -

The American Muslim for Palestine (AMP), organisasi nirlaba yang berbasis di Chicago, AS mengimbau orang Arab dan Muslim di AS menolak undangan pemerintahan Biden merayakan Idulfitri bersama secara daring, Minggu (16/5). Menurut mereka, pernyataan Presiden Joe Biden tentang agresi Israel keterlaluan dan membuatnya terlibat dalam kekerasan melawan Palestina.

"Pernyataan tersebut tidak hanya sepenuhnya mengabaikan serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa, pengusiran yang terjadi di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem, dan pengepungan yang sedang berlangsung di Gaza, tapi juga telah berani menyalahkan para korban, rakyat Palestina," kata AMP dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Joe Biden Bela Mati-matian Israel, Hingga Bilang Kalau Israel Masih Belum...

Meskipun Biden mendapat dukungan besar dari para Muslim Amerika selama pemilihan presiden, tanggapannya tentang Israel telah memicu kemarahan dan kecaman para Muslim dan beberapa anggota parlemen Partai Demokrat. Misal, Ayanna Pressley, Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, dan Rashida Tlaib.

"Kami tidak bisa berdiam diri ketika Pemerintah AS mengirimkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS ke Israel yang digunakan untuk menghancurkan rumah-rumah Palestina, memenjarakan anak-anak Palestina, dan menggusur keluarga Palestina," kata Anggota Kongres, Pressley saat berpidato di depan senat pada Jumat.

Dilansir TRT World, Minggu (16/5), AMP menggemakan pandangan serupa yang mengatakan AS adalah pihak dalam kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel karena mendanai dan mempersenjatai pasukan Israel 3,8 miliar dolar AS per tahun.

Pendanaan besar-besaran AS ke Israel digunakan untuk membeli senjata berat melawan Palestina. AMP mengecam Pemerintahan Biden karena memberikan tanggapan tidak berperasaan terhadap agresi Israel yang telah merenggut nyawa 140 warga Palestina termasuk 39 anak-anak dan setidaknya 20 wanita.

"Kami tidak akan membiarkan Gedung Putih mengeksploitasi perayaan Idulfitri kami untuk keuntungan politik dengan mengorbankan rakyat Palestina," kata AMP.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: