Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengan Alasan Ini, Amerika Larang Semua Warganya Bepergian ke Luar Negeri

Dengan Alasan Ini, Amerika Larang Semua Warganya Bepergian ke Luar Negeri Kredit Foto: Reuters/Lindsey Wasson
Warta Ekonomi, Washington -

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) meminta warga AS untuk mempertimbangkan ulang rencana keluar negeri. Washington mengatakan berencana mengeluarkan peringatan untuk tidak mengunjungi 80 persen negara di dunia karena tingginya risiko pandemi virus corona.

Sejak bulan Agustus tahun lalu AS belum mengeluarkan peringatan larangan keluar negeri, ketika larangan tersebut dicabut pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Baca Juga: Cemaskan Ekskalasi Rusia yang Meroket, Ini Langkah yang Diambil Amerika...

Peringatan yang dikeluarkan departemen tidak resmi. Sebaliknya Departemen Luar Negeri AS akan menggunakan standar Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) untuk menyiapkan pedoman keamanan dan keselamatan ke negara-negara tertentu.

Sebab berdasarkan standar tersebut sekitar 80 persen negara di dunia masuk kategori 'Level 4' atau 'jangan dikunjungi'. Kunjungan ke 20 persen sisanya juga tidak disarankan walaupun peringatannya tidak terlalu keras.

Departemen Luar Negeri AS tidak mengungkapkan negara mana saja yang masuk dalam larangan terbang. Pekan depan pedoman keselamatan itu akan dikeluarkan untuk setiap negara.

"Berlanjutnya pandemi Covid-19 menimbulkan risiko yang tak pernah terjadi sebelumnya untuk wisatawan, karena resiko itu Departemen Luar Negeri dengan tegas merekomendasikan warga AS untuk mempertimbangkan kembali semua kunjungan keluar negeri," kata Departemen, Selasa (20/4/2021).

Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan klasifikasi baru pada sebuah negara tertentu tidak selalu mencerminkan situasi kesehatan negara tersebut. Tapi, hanya sebagai bentuk penyesuaian kriteria yang menjadi dasar peringatan.

AS tidak hanya menilai situasi Covid-19 negara tertentu berdasarkan angka kasus infeksinya tapi juga ketersedian tes dan pengobatan dan perawatan pasien. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: