Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi K. Reeves Menelpon Gedung Putih dan Ancam Bunuh Joe Biden: Saya Akan Memenggal Kepala Anda

Aksi K. Reeves Menelpon Gedung Putih dan Ancam Bunuh Joe Biden: Saya Akan Memenggal Kepala Anda Kredit Foto: Whitehouse.gov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang pria berusia 27 tahun berkali-kali menelepon Gedung Putih, Amerika Serikat (AS). Dia mengancam akan membunuh Presiden Joe Biden dan agen Secret Service.

Pria itu bernama David K. Reeves asal Gastonia, North Carolina. Dia membuat ancaman dari akhir Januari hingga awal Februari. Dia telah ditangkap aparat penegak hukum pada Jumat pekan lalu.

Baca Juga: Sebut China Pesaing Serius Amerika, Biden Akan Lanjutkan Sikap Tegas Pemerintahan Trump

Menurut dokumen pengaduan di Pengadilan Distrik AS di Distrik Barat North Carolina, dalam satu panggilan telepon ke Gedung Putih, Reeves mengatakan; "Saya akan memenggal kepala Anda."

Dia juga membuat ancaman dalam panggilan telepon ke Polisi Capitol AS dan agen Secret Service.

Reeves tetap ditahan setelah sidang pada Kamis waktu Amerika. Pengacara Reeves tidak segera membalas pesan telepon atau email pada Kamis malam.

Jaksa distrik setempat, Andrew Murray, mengarakan hukuman maksimum bagi orang yang mengancam presiden adalah lima tahun penjara dan denda USD250.000.

Menurut dokumen pengaduan, Reeves memiliki catatan kriminal sejak tahun 2009, ketika ia didakwa melakukan perampokan, dan baru-baru ini didakwa melanggar perintah tentang kekerasan dan "Penggunaan Nomor Telepon 911 yang Melanggar Hukum".

Menurut pengaduan tersebut, ketika seorang agen Secret Service menelepon Reeves pada 1 Februari untuk menanyakan tentang ancaman yang dia buat dalam panggilan telepon ke Gedung Putih pada 28 Januari, Reeves mengatakan bahwa dia berencana untuk "memenggal kepala".

Kemudian, beberapa menit kemudian, Reeves menelepon agen Secret Service yang sama dan mengulangi ancaman tersebut. "Reeves menyatakan dia akan membunuh semua orang,” bunyi dokumen pengaduan tersebut. "Dia kemudian menyatakan dia akan membunuh semua orang jika dia memiliki mobil, kemudian senjata, dan izin keamanan sehingga dia bisa cukup dekat untuk membunuh semua orang.”

Reeves menelepon agen itu lagi pada 1 Februari dan mengancam akan membunuhnya. Pada malam tanggal tersebut, Reeves kembali menelepon Gedung Putih. “Saya akan datang untuk membunuh presiden,” katanya, seperti dalam dokumen pengaduan tersebut. "Saya akan membunuh agen Secret Service, karena saya pemilik seluruh planet ini."

"Reeves kemudian meminta Secret Service AS datang menjemputnya, dan membawanya ke Gedung Putih sehingga dia bisa memukul wajah presiden, duduk di kursinya, dan tinggal di sana sampai dia meninggal," lanjut dokumen pengaduan tersebut seperti dikutip dariNew York Times,Jumat (12/2/2021).

Sesaat setelah pukul 22.00 malam pada 1 Februari, Reeves menelepon Kepolisian Capitol AS dan membuat lebih banyak ancaman.

Keesokan harinya, Reeves kembali menelepon agen Secret Service yang telah diancamnya, dan sekali lagi mengancam akan membunuhnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: