Ribuan Demonstran yang Tuntut Pembebasan Navalny Ditangkap oleh Rusia Bikin AS Geram
Amerika Serikat (AS) mengecam tindakan pemerintah Rusia menangkap ribuan demonstran menuntut pembebasan tokoh oposisi Alexei Navalny, bersama istrinya, Yulia, pada Sabtu (23/1/2021).
“Kami mengecam tindakan Moskow terhadap demonstran. Kami meminta Rusia untuk membebaskan semua yang ditahan karena menjalankan hak universal mereka,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price dikutip Associated Press kemarin.
Baca Juga: Pantas Diciduk, Rupanya Navalny Habis Beberkan Istana Putin dengan Klub Strip Tease Rp19 Triliun
Sebelumnya diwartakan, Navalny ditangkap akhir pekan lalu, ketika dia kembali ke Moskow untuk pertama kalinya sejak diracuni pada Agustus lalu, dengan zat saraf tingkat militer. Navalny dirawat di Jerman.
Sebelum terjadi demonstrasi, pihak berwenang telah memperingatkan masyarakat bahwa menggelar unjuk rasa berisiko tertular Covid-19, serta terancam penjara. Namun massa tak peduli. Dilansir Reuters, di pusat kota Moskow, setidaknya ada 40.000 orang melakukan demonstrasi.
“Polisi terlihat memasukkan para demonstran ke dalam mobil van terdekat,” dilansir Reuters.
Sementara, pihak berwenang menyebut hanya sekitar 4.000 orang yang berunjuk rasa. Kementerian Luar Negeri Rusia mempertanyakan perkiraan Reuters.
“Kenapa tidak langsung bilang 4 juta?” sindir Kementerian Luar Negeri di aplikasi pesan, Telegram.
Kelompok pemantau protes, OVD-Info mengatakan, setidaknya 1.614 orang, termasuk 513 di Moskow dan 212 di St Petersburg, ditahan di seluruh Rusia. Penangkapan dilakukan saat demonstrasi terjadi di hampir 70 kota.
Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan “Putin adalah pencuri”, dan “Aib” dan “Kebebasan untuk Navalny!”
“Saya lelah karena takut. Saya tidak hanya muncul untuk diri saya sendiri dan Navalny, tetapi untuk putra saya, karena tidak ada masa depan di negara ini,” ujar pengunjuk rasa di Moskow, Sergei.
Pria berusia 53 tahun itu mengaku, takut turun ke jalan. Tetapi, dia mereka kecewa dengan sistem peradilan yang tidak terkendali.
Navalny merupakan pengacara berusia 44 tahun. Kini, berada di penjara Moskow. Ia sedang menunggu hasil dari empat masalah hukum yang dinilainya sebagai kasus dibuat-buat pemerintah.
Dia menuduh Presiden Vladimir Putin memerintahkan percobaan pembunuhannya. Namun Putin membantahnya dengan menuduh Navalny bagian trik kotor AS demi mendiskreditkannya.
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: