Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemkot New York Tunjukkan Kekuatan, Siap Denda Warga yang Tolak Masker

Pemkot New York Tunjukkan Kekuatan, Siap Denda Warga yang Tolak Masker Kredit Foto: Reuters/Nicholas Pfosi
Warta Ekonomi, New York -

Kota New York akan mengenakan denda pada orang-orang yang menolak untuk mengenakan masker mengingat tingkat tes positif untuk virus corona baru naik di atas 3 persen untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan. Hal itu dikatakan Wali Kota New York, Bill de Blasio pada Selasa (29/9/2020).

Di luar New York, 28 negara bagian lain mengalami peningkatan infeksi virus corona baru selama dua minggu terakhir, dan rawat inap Covid-19 meningkat di beberapa negara bagian Midwestern.

Baca Juga: Banyak yang Taat Aturan, Masker Gak Wajib Lagi di Negara Ini Lho!

Pejabat Kota New York pertama-tama akan menawarkan masker gratis kepada mereka yang kedapatan tidak mengenakannya di publik. Jika orang tersebut menolak, mereka akan menghadapi denda yang tidak ditentukan, kata de Blasio kepada wartawan.

"Kami tidak ingin mendenda orang, tetapi jika harus, kami akan melakukannya," katanya. Polisi kota New York dan petugas dinas kesehatan, antara lain, akan memberlakukan denda, katanya.

Denda akan mencapai 1.000 dolar AS, meskipun "sebagian besar" tidak akan melebihi 500 dolar AS, Mitch Schwartz, juru bicara walikota, menulis dalam email.

Dia menolak mengatakan apakah itu akan berlaku sama untuk petugas polisi kota New York, karena beberapa di antara petugas polisi itu sering terlihat tanpa masker, meskipun ada peringatan dari wali kota.

Kebijakan serupa diberlakukan awal bulan ini oleh Otoritas Transportasi Metropolitan yang dikendalikan negara bagian, di mana penumpang yang menolak mengenakan masker di angkutan umum akan dikenai denda 50 dolas AS.

Tingkat tes virus corona positif harian di seluruh kota adalah 3,25 persen, menurut data sementara, pertama kali melebihi 3 persen sejak Juni. Pada bulan April, ketika kota itu menjadi pusat global pandemi, lebih dari 5.000 orang dites positif setiap hari dibandingkan dengan beberapa ratus orang sekarang, bahkan saat pengujian semakin meluas.

Wali Kota De Blasio mengatakan kenaikan kasus Covid-19 baru-baru ini di kota New York sebagian terkait dengan sembilan area dari 146 area yang menurut pejabat kesehatan kota telah mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang mengkhawatirkan, termasuk di beberapa komunitas Yahudi Hasid.

Dia memperingatkan bahwa beberapa daerah dapat diperintahkan untuk menutup bisnis atau sekolah jika jumlah kasus infeksi virus corona terus meningkat meningkat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: