Komandan Komando Indo-Paisifik Amerika Serikat (AS), Laksamana Phil Davidson, menyadari bahwa Guam yang jadi pangkalan pesawat-pesawat pembom nuklir Amerika menjadi target empuk rudal jelajah dan balistik China.
Namun, dia mengurai cara Amerika melindungi pangkalannya di Pasifik itu untuk meredam kekhawatiran tersebut.
Baca Juga: Agresif, Jet F-15 AS Cegat Pesawat Iran Berpenumpang 150 Orang
Menurut Davidson, dalam peristiwa perang, militer China memang dapat menargetkan wilayah pulau AS itu dengan rudal jelajah dan balistik. Jika itu terjadi, senjata-senjata Beijing bisa saja menghapus Guam dari peta pangkalan utama Angkatan Udara AS untuk pesawat pembom dan jet tempur berat lainnya.
Solusinya, kata Davidson, adalah memasang sistem pertahanan rudal Aegis Ashore di Guam. "Aegis Ashore dapat berfungsi sebagai tulang punggung sistem pertahanan Tanah Air untuk wilayah ini," kata Davidson kepada wartawan, yang dilansir Forbes, Jumat (24/7/2020).
Guam yang berada di tengah Samudra Pasifik terletak 1.800 mil dari China. Kepulauan itu cukup dekat dari daratan Asia yang berfungsi sebagai pangkalan pesawat pembom, tanker dan pesawat intelijen. Namun, wilayah itu cukup jauh untuk menjadi sasaran yang sulit bagi semua musuh Amerika kecuali penyerang paling canggih.
Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam sangat besar. Landasan pacu yang panjang dan "celemek" yang luas dapat menampung ratusan pesawat.
Perencana militer China tentu sangat menyadari nilai pangkalan itu bagi Amerika Serikat. Mereka telah menghabiskan waktu puluhan tahun mencari cara untuk menyerangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: