Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prancis Minta Operator Tak Pakai Alat Huawei, 'Demi Kemerdekaan!'

Prancis Minta Operator Tak Pakai Alat Huawei, 'Demi Kemerdekaan!' Kredit Foto: Huawei
Warta Ekonomi, Bogor -

Prancis tidak akan memboikot penggunaan komponen teknologi Huawei dalam pengembangan jaringan 5G. Namun, pemerintah Prancis meminta operator telekomunikasi di negaranya untuk menghindari penggunaan teknologi Huawei.

Menurut Kepala Badan Keamanan Siber Pranci (ANSSI), Guillaume Poupard, operator yang telanjur memakai komponen teknologi Huawei memiliki lisensi penggunaan tiga-delapan tahun.

"Namun, untuk operator yang saat ini tak menggunakan Huawei, kami meminta agar mereka tak melakukannya," ujar Poupard, seperti informasi yang Warta Ekonomi kutip dari Reuters, Senin (6/7/2020).

Baca Juga: Inggris Bakal Izinkan Huawei di Jaringan 5G-nya, Asalkan . . . .

Baca Juga: Cara Aktifkan VPN di Android, Bantu Amankan Jaringan Ponselmu!

Sementara itu, jika operator yang mengajukan permohonan lisensi belum menerima konfirmasi regulator setelah batas waktu sudah lewat, maka itu berarti pemerintah menolaknya.

Poupard pun menyebut, keputusan itu bertujuan melindungi kemerdekaan Prancis, bukan tinakan untuk memusuhi China. "Ini tak bertujuan menghina Huawei atau rasisme anti-China. Menurut kami, risiko yang akan kami tanggung (dengan menggunakan teknologi Huawei), tak sama dengan pemasok Eropa."

Pemerintah AS telah mendesak sekutunya untuk memboikot Huawei dari pengembangan jaringan 5G negara Barat dengan alasan: peralatan perusahaan itu berpotensi menjadi alat mata-mata pemerintah China. Huawei membantah tuduhan itu.

Narasumber anonim mengatakan kepada Reuters, "Prancis tak akan melarang Huawei, tetapi akan berusaha untuk mencegah keterlibatan Huawei di inti jaringan 5G, demi menghindari risiko mata-mata itu."

Keputusan Prancis sendiri begitu penting bagi dua dari empat operator telekomunikasi negara itu, Bouygues Telecom dan SFR. Mengapa? Sebab sekitar setengah dari jaringan seluler mereka saat ini merupakan rakitan China.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: