Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viral Menkes Inggris Ucap Insya Allah Usai Ditanya Konser Lagu Natal, Begini Percakapannya

Viral Menkes Inggris Ucap Insya Allah Usai Ditanya Konser Lagu Natal, Begini Percakapannya Kredit Foto: Unsplash/Chris Lawton
Warta Ekonomi, London -

Menteri Kesehatan (Menkes) Inggris, Matt Hancock, membuat heboh jagad dunia maya. Pemicunya adalah kata-kata Insya Allah yang dilontarkannya saat mengisyaratkan bahwa konser lagu Natal akan diadakan di tengah pandemi virus Corona.

Hal itu diungkapkan Hancock dalam wawancara dengan radio LBC kemarin pagi, tanpa memberikan detail lebih lanjut tentang rencana pemerintah untuk periode Natal.

Baca Juga: Inggris dan AstraZeneca Pede Bisa Lakukan Vaksin Sebelum Natal, Caranya?

Ditanya oleh pembawa acara LBC Nick Ferrari apakah orang-orang dapat mengadakan konser lagu Natal di bawah pedoman kesehatan baru yang akan mulai berlaku pada 2 Desember, Hancock berhenti sebentar sebelum menjawab: "Insya Allah".

Didorong untuk memberikan rincian, Hancock bersikeras: "Saya akan membiarkan Perdana Menteri menjelaskan kepada Parlemen terlebih dahulu," seperti dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (24/11/2020).

Pernyataan Hancock sontak mengundang komentar dari pengguna media sosial. Ada netizen yang merasa bingung dengan pernyataan sang menteri. Namun ada juga yang menyuarakan keprihatinan atas komentar tersebut, mengklaim Hancock telah melakukan pelanggaran budaya.

Ada juga netizen yang bercanda bahwa Hancock telah masuk Islam. Namun, beberapa orang bereaksi dengan marah merujuk pada keputusan Hancock yang mengumumkan penguncian di beberapa daerah di Inggris hanya beberapa jam sebelum perayaan Muslim Idul Adha awal tahun ini. Sementara seorang pengguna mengklaim penggunaan bahasa Arab oleh Hancock adalah momen paling gila di tahun 2020.

Penggunaan frasa Insya Allah oleh politisi Barat bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggunakan frasa bahasa Arab yang sama selama debat pemilihan presiden (pilpres) yang disiarkan televisi dengan petahana, Donald Trump.

Inggris saat ini berada di bawah penguncian virus Corona nasional yang akan berakhir minggu depan pada 2 Desember.

Saat tenggat waktu semakin dekat, spekulasi telah berputar-putar mengenai jenis pembatasan apa yang akan diberlakukan selama periode Natal, dan apakah keluarga akan diizinkan untuk berkumpul.

Downing Street mengatakan sistem berjenjang akan diperkenalkan di seluruh negeri setelah penguncian berakhir, dengan pembatasan yang lebih ketat di beberapa daerah.

Pemerintah, di bawah tekanan akibat dampak ekonomi dari wabah tersebut, akan mengumumkan pada hari Kamis tingkat mana di setiap wilayah akan berada.

Inggris telah menyaksikan lebih dari 55.000 kematian dari sekitar 1,5 juta kasus - salah satu tingkat terburuk di dunia - dan telah berjuang untuk mengendalikan lonjakan infeksi kedua.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: