Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemosting Guyonan Gus Dur Ditangkap, Yenny Wahid ke Polisi: Santuy!

Pemosting Guyonan Gus Dur Ditangkap, Yenny Wahid ke Polisi: Santuy! Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Putri kedua almarhum Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffa Chafsoh berharap kedewasaan dan profesionalitas jajaran kepolisian dalam menyikapi berbagai ekspresi di masyarakat. Hal itu disampaikan wanita yang akrab disapa Yenny Wahid merespons kasus pemanggilan warga asal Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ismail Ahmad oleh kepolisian karena memposting guyonan (Gus Dur) tentang tiga polisi jujur.

Yenny mengingatkan, seorang jajaran petinggi kepolisian pernah menggunakan kutipan Gus Dur tentang tiga polisi jujur itu sebagai auutokritik bagi internal Polri tanpa beban dan ketersinggungan. Karena itu, Yenni menilai, itu juga semestinya yang perlu dilakukan jajaran kepolisian Kepulauan Sula.

Baca Juga: Posting Humor Ala Gus Dur Malah Ditangkap, Fadli Zon: Enakan Zaman SBY

"Jadi ada harapan besar yang diharapkan masyarakat kepada kepolisian agar polisi lebih bersikap profesional mengayomi masyarakat, melayani bukan mengintimidasi. Kita mendukung kepolisian yang profesional, dewasa dalam menyikapi ekspresi dan tidak gunakan kekuasaan untuk alat penegakan hukum," ujar Yenny saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (18/6/2020).

Yenny mengakui, masyarakat saat ini lebih ekspresif dalam menyampaikan pendapatnya, apalagi dengan adanya ruang media sosial. Karena itu, dibutuhkan sikap kedewasaan semua pihak dalam menyikapi berbagai ekspresi tersebut, termasuk jajaran kepolisian. Sebab, jika kritikan dan pendapat ditanggapi dengan kedewasaan justru bisa jadi masukan dan perbaikan ke depan.

"Humor itu itu bisa jadi kritik. Karena itu, sikapi secara dewasa. Kalau dewasa, itu akan menjadi masukan yang baik," ujarnya.

Sebaliknya, kata Yenny, jika kritik ditanggapi dengan cara berlebihan, akan merusak institusi kepolisian itu sendiri di tengah upaya kepolisian melakukan reformasi. "Selama ini, polisi banyak melakukan perbaikan, reformasi dan mengubah sikap, jangan sampai rusak gara-gara ini. Udah, salah satu anggota (kepolisian) over sensitif, selow aja, dalam berbagai menyikapi ekspresi, santuy saja kalau kata anak sekarang," ujarnya.

Sebelumnya, warga asal Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ismail Ahmad dibawa ke Polres Kepulauan Suka karena posting-an di akun Facebooknya. Polisi mempermasalahkan unggahannya yang berisi guyonan almarhum (Gus Dur) tentang tiga polisi jujur: "Ada tiga polisi jujur di Indonesia, yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng".

Meskipun Ismail kini diperbolehkan pulang, ia sempat dikenakan wajib lapor selama dua hari dan menyampaikan permohonan maaf di depan publik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: