Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Aceh Butuh 1.100 Traktor Tangan

Petani Aceh Butuh 1.100 Traktor Tangan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Meulaboh -

Sejumlah petani di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, membutuhkan 1.100 unit alat mesin pertanian berupa traktor tangan untuk mempermudah aktivitas dalam membajak sawah.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat, Syafrizal, di Meulaboh, Minggu (24/9/2017), mengatakan saat ini dari luasan lahan sawah 17.102 hektare lahan pertanian hanya dicukupi dengan 500 unit mesin bajak sawah.

"Harapan kita ada penambahan untuk penyesuaian alsintan dengan luas sawah, sebab hal ini menjadi penentu juga dalam terlaksananya tanam serentak. Bila hand tractor tidak cukup, bagaimana bisa dilakukan tanam serentak," ujarnya.

Pernyataan tersebut mengomentari terkait dengan persoalan petani tanaman padi di daerah tersebut momentum Hari Tani Nasional (HTN) tahun 2017 yang diperingati setiap tanggal 24 September, yang juga momentum hari lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960.

Syafrizal menyampaikan, Pemkab senantiasa mengajukan pengadaan alsintan melalui dana APBK, APBA maupun APBN, seiring waktu berjalan alat bantu bajak sawah petani disalurkan, namun tetap saja kian hari semakin berkurang karena di makan usia.

Salah satu kunci keberhasilan disektor pertanian, tentunya harus didukung sarana prasarana yang mencukupi, dahulunya petani di Aceh mayoritas melaksanakan musim tanam satu kali dalam setahun, namun kini indeks pertanian sudah dua kali.

"Kita berterima kasih kepada petani yang selama ini sudah melakukan tanam serantak dan menanam dua kali. Walaupun sebagian sawah kita tadah hujan, tapi petani tidak menyerah, mereka terus bisa menanam dua kali dalam satu tahun," imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini harapan besar petani di Aceh Barat, dipercepat tuntasnya jaringan irigasi Lhok Guci yang sedang dikerjakan dengan dana APBN, bendungan irigasi raksasa itu sudah lama di bangun untuk mengairi sawah Aceh Barat yang tadah hujan.

Syafrizal mengungkapkan, pada HTN 2017 di daerah itu tidak dilaksanakan perayaan kegiatan seremonial, sebab tidak ada petunjuk dari pemerintah atasan, bilapun dilakukan ke depan mungkin dipadukan dengan peringatan hari besar menurut kalander nasional.

Program peningkatan produksi pertanian saat ini terus bergulir, ditandai dengan adanya program perluasan sawah atau cetak sawah baru, penyaluran bibit serta peningkatan sumber daya manusia (SDM) penyuluh pertanian.

"Tahun ini kerjasama dengan TNI ada cetak sawah baru seluas 457 hektare, beberapa lokasi saya lihat sudah selesai, pembersihan lahan. Capaian sekitar 30 persen sudah, saat ini kita sedang mengajukan bantuan benihnya," pungkasnya. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: