Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengintip Koleksi Ramadan Zalora dari 8 Desainer Asal Indonesia

Mengintip Koleksi Ramadan Zalora dari 8 Desainer Asal Indonesia Kredit Foto: ZALORA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Zalora, salah satu destinasi fashion online di Asia, bekerja sama dengan 8 desainer busana muslim asal Indonesia meluncurkan koleksi eksklusif menyambut bulan Ramadan. Tema yang diusung yakni ZALORAMADAN 2018.

CEO Zalora Indonesia, Anthony Fung, mengatakan bahwa ramadan merupakan salah satu momen penting dan terbesar bagi masyarakat Indonesia. Zalora melihat perkembangan dan juga permintaan kategori busana muslim yang semakin tinggi setiap tahunnya. Oleh karena itu, Zalora bekerja sama dengan 8 desainer busana muslim terbaik di Indonesia untuk meluncurkan koleksi eksklusifnya.

Tak hanya itu, kami juga meluncurkan koleksi khusus dari label privat kami, yaitu Zalia dan Lubna. Kami berharap dengan banyaknya pilihan koleksi ini, pelanggan Zalora dapat menemukan koleksi yang sesuai dengan gaya berpakaian mereka untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri,” ujar Anthony dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (13/4/2018).

Desainer busana, Ria Miranda, mengusung koleksi yang dinamakan Minang Rancak. Koleksi ini menceritakan tentang seorang gadis Minang “Gadih” yang memiliki perilaku dan karakter seperti tipikal gadis Minang yang baik, kalem, dan menyenangkan.

"Koleksi Minang Rancak didominasi oleh warna–warna pastel dengan potongan yang simpel," ujar Ria dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (13/4/2018).

Sementara itu, Desainer Barli Asmara mengeluarkan koleksi Shubarasi yang terinspirasi dari motif Shibori. Motif tersebut merupakan ciri khas negeri Sakura. Shubarasi didesain untuk pribadi yang ingin terlihat cantik, menarik, dan menawan.

Selanjutnya, Desainer Vivi Zubedi mengangkat tema blooming Ramadan dengan pengaplikasian detail seperti renda dan didominasi oleh patch dan embroidery bunga. Koleksi ini terinspirasi dari wanita Timur Tengah yang sederhana, tetapi tetap anggun. Berbeda dengan desainer lainnya, NRH Nabilia menampilkan koleksi dengan siluet yang lurus dengan aplikasi fringe. Koleksi ini terinspirasi dari gurun pasir dan memiliki skema warna earth tone.

Desainer Ayu Dyah Andari menampilkan koleksi dengan material jacquard kulit dan motif bunga abstrak dikombinasikan dengan bahan katun. Potongan-potongan seperti bell sleeves, crop top, hingga cape dress merupakan realisasi dari inspirasi gaya Bohemian.

Sedangkan koleksi Kamilaa by Itang Yunasz bertajuk Raya Wastra Nusantara. Koleksi tersebut terinspirasi dari kain tenun di Indonesia yang menonjolkan kekhasan desain. Koleksi kali ini menampilkan busana kaftan, tunik, dan juga palazzo yang dibuat sebagai "dokumentasi" keindahan etnik wastra Indonesia.

Sementara itu, desainer label Zalora terinspirasi dari kekontrasan musim hujan dan musim panas. Zalora mengusung dua pola, yaitu Hanagami dan Varsada. Hanagami menonjolkan garis–garis yang realistis dengan dominasi warna pastel, sementara Varsada menonjolkan garis-garis yang lebih sederhana dengan warna yang lebih berani. Hanagami merepresentasikan awal musim semi, sedangkan Varsada merepresentasikan musim hujan.

Sementara itu, Khanaan mengeluarkan koleksi Kemala, terinspirasi dari motif batik tradisional khas Pekalongan, yaitu Jlamprang. Batik tersebut menggambarkan motif geometris dan terinspirasi dari bentuk bunga lotus atau biasa yang disebut kemala.

Koleksi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan Zalora yang memiliki karakter dan gaya berpakaian berbeda-beda dalam menyambut Hari Raya. Ria Miranda, Kami, Vivi Zubedi, Ayu Dyah Andari, Barli Asmara, Khanaan, Kamilaa by Itang Yunasz dan NRHxNabilia adalah label–label yang berkolaborasi dengan Zalora di ZALORAMADAN 2018.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: