Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cak Imin: Kebijakan Pertanian Pemerintah Belum Berpihak Kepada Petani

Cak Imin: Kebijakan Pertanian Pemerintah Belum Berpihak Kepada Petani Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum DPP PKB kritisi terkait dengan kebijakan pertanian pemerintah yang dinilainya secara teknis belum berpihak kepada petani.

"Berbagai yang menyelimuti petani dan dunia pertanian adalah bukti bahwa masih ada yang salah dalam tata kelola pertanian kita," tutur Muhaimin di Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Cak Imin mengemukakan hal itu saat membuka Sarasehan Nasional "Nasib Petani di Era Jokowi. Memotret Keberpihakan Kebijakan Pemerintah di Sektor Pertanian dan Agraria" di Kantor DPP PKB.

Muhaimin mengatakan kemiskinan petani terjadi karena banyak faktor, mulai dari hulu hingga hilir. Mulai dari soal agraria seperti kepemilikan lahan yang menciut dan terampas, modal dan sarana produksi yang terbatas, hingga di tingkat hilir berupa tidak adanya jaminan harga dan pemasaran hasil pertaniannya.

"Semua itu berkelindan menjadi monster yang memiskinkan petani. Di sinilah kehadiran negara diperlukan untuk melindungi petani dan buruh tani sebagai pelaku utama sektor pertanian," ujarnya.

Muhaimin menilai visi kedaulatan pangan yang diusung Presiden Joko Widodo belum dilaksanakan secara konsisten oleh pemerintah. Terbukti, untuk memenuhi kebutuhan pangan, pemerintah lebih memilih melakukan impor ketimbang menyerap hasil pertanian dari petani sendiri.

"Faktanya pemerintah melakukan impor terhadap komoditas-komoditas yang sesungguhnya bisa dipenuhi oleh pertanian dalam negeri," ungkapnya.

Menurut Muhaimin harus ada tindakan cepat dan terobosan yang harus dilakukan pemerintah untuk melakukan reformasi pembangunan pertanian secara mendasar dan menyeluruh.

"Pemerintahan Jokowi harus dikawal dan dipastikan mampu mendokrak secara efektif kesejahteraan petani sebagai pahlawan pangan dan penyokong utama kedaulatan pangan Indonesia," pungkasnya. (HYS/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: