Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Industri Garmen di Yogyakarta

Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Industri Garmen di Yogyakarta Kredit Foto: Bea Cukai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor ekonomi dan industri di Yogyakarta mulai menunjukan geliat setelah memasuki era kenormalan baru. Salah satunya PT Busana Remaja Agracipta (BRA) yang kembali berproduksi melalui aktivitas ekspor pada Jumat (17/7/2020) dengan memanfaatkan fasilitas kawasan berikat (KB) dari Bea Cukai.

Pada ekspor kali ini, PT BRA mengirim 203 karton berisi 27.396 pcs underwear ke negara tujuan United Kingdom (UK). Total nilai ekspor tersebut mencapai lebih dari Rp1,6 miliar rupiah.

Baca Juga: Semester I 2020, Bea Cukai Kediri dan Tangerang Capai 50% Target

"Volume ekspor sempat menurun karena krisis pandemi Covid-19. Namun, per Juli ini sudah terlihat peningkatan. Lini produksi kami mulai menambah kapasitas seiring antusiasme pasar di luar negeri," ungkap staf ekspor impor PT BRA, Winanti, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (29/7/2020).

Industri garmen berupa underwear merupakan komoditas yang kompetitif. Selain harus berhadapan dengan persaingan harga dari kompetitor di Tiongkok, pasar yang tersedia sangat terbatas dan bersifat selektif. Menurut Winanti, PT BRA menunjukkan bahwa dengan strategi yang matang, perusahaan dapat berkompetisi hingga menjangkau 39 negara di dunia sejak 1993 silam.

Hal tersebut juga tak terlepas dari keputusan manajemen untuk mengoptimalkan fasilitas kawasan berikat yang telah disediakan oleh Bea Cukai. "Dengan fasilitas KB, pelaku industri dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya agar tetap kompetitif di era kenormalan baru," tambahnya.

Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Hengky T.P. Aritonang, mengungkapkan bahwa fasilitas kawasan berikat merupakan bentuk nyata dari fungsi Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance, yaitu memfasilitasi dan mengasistensi pelaku industri untuk dapat berkembang hingga bersaing di pasar internasional.

Selaras dengan itu, jelas Hengky, Bea Cukai Yogyakarta terus mendorong industri garmen di DIY untuk memanfaatkan fasilitas lain yang telah disediakan seperti Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), KITE untuk Industri Kecil Menengah (IKM), Insentif Pajak untuk KITE IKM, dan sebagainya.

"Bea Cukai Yogyakarta berkomitmen untuk mendukung sektor industri melalui asistensi dan komunikasi terbuka dengan seluruh pengguna jasa dan pelaku usaha," tutup Hengky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: