Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Riset: Standar Kebersihan Jadi Pertimbangan Utama Wisatawan

Riset: Standar Kebersihan Jadi Pertimbangan Utama Wisatawan Kredit Foto: Antara/Candra Yanuarsyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi membuat industri pariwisata mengalami mati suri. Vaksin adalah harapan baru bagi bangkitnya industri pariwisata. Pandemi membuat preferensi travellers juga berubah.

Akomodasi yang tersertifikasi CHSE (cleanliness, healthiness, safety, environment) dan konsep wisata outdoor seperti desa wisata pun menjadi pilihan demi keamanan. 

Baca Juga: Dukung Percepatan Vaksinasi Nasional, Sandi Dorong Vaksinasi di Destinasi Wisata

Kondisi ini sesuai dengan hasil riset Inventure-Alvara yang menyatakan bahwa setelah divaksin, sebanyak 82% responden mengatakan lebih memilih akomodasi yang telah mendapat sertifikat CHSE.

Disisi lain, 83,1% responden menyatakan setuju lebih memilih berwisata ke desa wisata di masa dan pasca pandemi karena karena relative aman. Desa wisata cocok untuk konsep destinasi NEWA (Nature, Eco, Wellness, Adventure).

Sementara itu animo masyarakat untuk berwisata di saat long weekend pun mengalami perubahan. Kini masyarakat cenderung menghindari liburan di saat long weekend.

Hasil temuan Inventure-Alvara sebanyak 70,9% responden mengatakan, menghindari berwisata di saat long weekend, bahkan setelah mereka divaksin. 

Hasil temuan ini dibenarkan oleh Maulana Yusran, Secretary General PHRI dalam acara Indonesia Industry Outlook 2nd Semester 2021. Ia mengatakan hasil survei yang disampaikan benar, karena situasi Covid mendorong orang-orang banyak beralih destinasi wisata yang berkonsep alam.

“Sehingga jika diperhatikan hotel-hotel yang berada di wilayah hijau seperti labuan bajo menjadi lebih menarik. Sebaliknya hotel regular sedikit berdampak dan harus menyiapkan strategi lain seperti staycation, tempat isoman dan lainnya,” ucapnya.

Selanjutnya ia mengatakan bahwa kunci pertumbuhan pariwisata game changernya adalah vaksinasi dan perubahan perilaku masyarakat terkait prokes. Dengan demikian industri pariwisata dapat segera pulih. 

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, vaksinasi menjadi salah satu program utama yang dijalankan pihaknya dalam beberapa waktu terakhir yang berkolaborasi dengan industri. Hasilnya, jumlah pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah tervaksinasi bergerak di atas 5%.

Kemenparekraf sendiri menargetkan tingkat vaksinasi sebesar 95% dari 34 juta masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: