Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ninja Xpress Bantu UKM Bertahan saat Pandemi

Ninja Xpress Bantu UKM Bertahan saat Pandemi Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan kurir berbasis tekonologi, Ninja Xpress, menginisiasi program pelatihan untuk 20 usaha kecil menengah (UKM). Program bernama Aksilerasi ini menawarkan pelatihan untuk memulai dan menjalankan bisnis digital.

Tujuannya agar mereka tetap dapat bersaing di pasar digital serta mampu menghadapi berbagai tantangan bisnis. Di sisi lain, para UKM mampu cepat beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah sejak pandemi melanda.

Baca Juga: BKPM-Kemenkop UKM Sepakat Kerja Sama Pengembangan UMKM

Country Head Ninja Xpress, Ignatius Eric Saputra, mengatakan bahwa program Aksilerasi merupakan program khusus UKM yang didesain dalam bentuk rangkaian pelatihan bisnis secara komprehensif, mendalam, sistematis, terstruktur, dan aplikatif secara online dan tanpa biaya.

Melalui rangkaian kelas online workshop dan daily coaching oleh mentor dari kalangan profesional, program ini diikuti berbagai UKM dari berbagai industri mulai dari pakaian, kebutuhan anak, hingga perlengkapan rumah.

"Untuk bertahan dalam badai bisnis akibat pandemi, UKM lokal memerlukan pendampingan atau mentorship yang intensif agar siap sedia terjun ke pasar digital sesegera mungkin. Sebagai komitmen kami untuk UKM negeri, program ini kami hadirkan sebagai life-changing experience bagi UKM agar dapat mengakselerasi kemampuan berbisnis secara online singkat, 3 bulan untuk siap beraksi," kata Erick di Jakarta, Kamis (24/9/2020).

Program Aksilerasi batch I akan berjalan selama tiga bulan dari 22 September lalu hingga 22 Desember 2020 di mana terdapat 12 materi pelatihan yang akan dibawakan oleh 10 mentor berpengalaman di bidangnya.

CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa menambahkan, 20 UKM yang terpilih dari seluruh Indonesia telah melalui serangkaian proses kurasi yang dilakukan berdasarkan survei yang telah dilengkapi saat melakukan registrasi.

"Peserta dibagi dalam klasterisasi sesuai omzet perusahaan per tahun, tingkat engagement rate media sosial, jumlah anggota tim/karyawan, dan kepercayaan diri peserta akan tumbuhnya usaha yang dilihat dari berbagai macam aspek," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: