Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tajir Melintir! Konglomerat Sukanto Tanoto Dikabarkan Miliki Beli Bekas Istana Raja di Jerman!

Tajir Melintir! Konglomerat Sukanto Tanoto Dikabarkan Miliki Beli Bekas Istana Raja di Jerman! Kredit Foto: Sukantotanoto.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder asal Indonesia Sukanto Tanoto dan anaknya Andre dikabarkan mempunyai kepemilikan gelap gedung-gedung mewah di luar negeri. Salah satunya, bangunan paling bergengsi di Munich dengan harga 350 juta euro atau Rp5,93 triliun (Rp16.936 per Euro). 

Kabar tersebut baru-baru ini tersebar melalui laporan dokumen investigasi Open Lux yang menyisir data-data perbankan Luxembourg. Terutama dugaan pengemplang pajak para miliarder dunia. Baca Juga: The Power of Konglomerat Hidayat Bersaudara: Triliunan Rupiah Masuk Kantong Sido Muncul

Investigasi tersebut merupakan kolaborasi jurnalis internasional yang juga pernah mengungkap skandal Panama Papers. Kini, laporan tersebut lebih ke data kepemilikan para orang kaya di dunia. Baca Juga: 5 Perusahaan yang Investasi Bitcoin, Bukan Cuma Perusahaan Orang Terkaya!

Mengutip website OCCRP, Jakarta, Minggu (14/2/2021), penyelidikan oleh OCCRP dan mitranya Süddeutsche Zeitung di Jerman menunjukkan bagaimana miliarder itu diam-diam membeli salah satu bangunan paling bergengsi di Munich dalam kesepakatan senilai hampir 350 juta euro.

Meskipun salah satu perusahaan Tanoto didenda lebih dari USD200 juta karena penggelapan pajak di Indonesia, dan banyak laporan yang menuduh orang lain mencurigai praktik peralihan laba. Tidak ada perusahaan jasa profesional yang mengerjakan kesepakatan itu yang mengatakan bahwa mereka memberi tahu regulator Jerman tentang penjualan tersebut.

Dokumen-dokumen menunjukkan bahwa kepemilikan taipan disembunyikan dengan hati-hati melalui rantai perusahaan offshore di yurisdiksi tidak jelas Singapura, Kepulauan Cayman, dan Luksemburg.

Pembelian kompleks Ludwig yang bersejarah di Central Munich oleh Tanoto pada Juli 2019 terjadi hanya beberapa bulan setelah Komisi Eropa setuju untuk menghentikan penggunaan minyak sawit dalam biofuel di UE. Di mana, dengan alasan bahwa hal itu menyebabkan deforestasi yang berlebihan di tempat-tempat di mana ia diproduksi secara massal, seperti Indonesia.

Seperti diketahui, Komplek Ludwig tersebut merupakan salah satu lingkungan paling bergengsi di Munich. Itu terletak di sudut Ludwigstrasse, salah satu dari empat jalan kerajaan yang dibangun oleh Raja Ludwig I Jerman pada abad ke-19, tidak jauh dari Perpustakaan Negara Bagian Bavaria.

Saat ini, komplek dengan rancangan neoklasik mempunyai 27.000 meter persegi disewakan ke Allianz dan Boston Consulting Group.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: