Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IHS Markit: Laju Manufaktur Asean Mendekati Stabil

IHS Markit: Laju Manufaktur Asean Mendekati Stabil Kredit Foto: Medium
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja sektor manufaktur Asia Tenggara (Asean) masih mencatatkan kontraksi hingga Agustus 2020. Hal ini ditunjukkan angka Purchasing Managers' Index IHS Markit di level 49,0 atau di bawah batas level ekapansi yaitu 50.

"Sektor manufaktur ASean bergerak mendekati stabilisasi selama Agustus karena angka PMI meraih dua setengah poin lagi yang menandakan pengurangan penurunan yang lebih lanjut. Produksi pabrik stabil setelah penurunan enam bulan berturut-turut, sementara tingkat total bisnis baru turun pada tingkat yang paling rendah," kata Ekonom IHS Markit Lewis Cooper pada Selasa (1/9/2020).

Sementara itu, di antara tujuh negara anggota, kinerja manufaktur masih tidak merata. Hanya dua negara yang mencatat peningkatan dalam kondisi keseluruhan selama Agustus.

Baca Juga: Sri Mulyani Sesumbar RI Lebih Baik dari Thailand & Malaysia

Baca Juga: Pak Jokowi Lagi Happy Nih

Pertama, Myanmar dengan angka PMI sebesar 53,2. Nilai ini merupakan yang tertinggi selama 15 bulan dan menunjukkan perbaikan tingkat sedang pada kondisi pengoperasian serta didorong oleh peningkatan output tercepat sejak April 2018.

"Indonesia juga adalah satu-satunya negara lain yang mencatat pertumbuhan, tetapi angka PMI 50,8 hanya mengisyaratkan tingkat ekspansi marginal," tambahnya.

Di sisi lain, Malaysia mencatat penurunan baru pada kesehatan sektor manufakturnya. Setelah tercatat di ambang netral 50,0 pada periode survei sebelumnya, masing-masing indeks headline turun menjadi 49,3 pada Agustus dan menunjukkan kontraksi ringan.

Sementara itu, penurunan terus berlanjut di Thailand, meskipun angka PMI sebesar 49,7 yang  mengisyaratkan tingkat penurunan terlemah sejak Januari. Sebaliknya, Filipina dan Vietnam mencatat penurunan yang lebih tajam pada kondisi pengoperasian selama Agustus.

"Masing-masing pada angka 47,3 dan 45,7 di mana angka kedua PMI tersebut menandakan penurunan tercepat sejak Mei," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: