Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketum Demokrat AHY Buka-bukaan 'Pertarungan' dalam Politik Indonesia

Ketum Demokrat AHY Buka-bukaan 'Pertarungan' dalam Politik Indonesia Kredit Foto: Instagram/Agus Harimurti Yudhoyono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), buka-bukaan tentang realitas politik Indonesia, khususnya jika dikaitkan dengan pemilihan presiden (pilpres). Menurutnya, realitas tersebut adalah soal elektabilitas dan kendaraan politik.

Kata AHY, seseorang yang memiliki elektabilitas yang tinggi, tetapi tidak punya kendaraan politik, akan sulit menggunakan kendaraan itu untuk mencari kendaraan lain. Sebaliknya, ada orang yang punya kendaraan kuat, mesinnya hebat, sudah dimodifikasi macam-macam, tapi si driver-nya itu juga nggak tangguh, tidak laku jual, artinya juga nggak ke mana-mana kendaraan itu.

Baca Juga: Serang Jokowi, Politikus Demokrat Ungkit Janji AS 'Beri RP28,5 T Damai dengan Israel'

"Ini pertarungannya. Saya rasa semua semua politisi punya tantangan serupa. Ada yang merasa saya sudah aman, saya sudah punya partai, tapi elektabilitas mungkin belum cukup. Sebaliknya, saya sudah punya elektabilitas, paling tidak selalu lima besar, misalnya begitu, tapi begitu dicek, kendaraan saya mana ya. Saya harus mendatangi dulu, melamar, dan lain-lain," kata AHY, dikutip SINDOnews, Minggu (16/5/2021) dari video berjudul 'SAYA INGIN TERDEPAN BELA ANAK MUDA YANG SERING DILECEHKAN!!" | DICECAR DENGAN AHY (FULL)!!' yang tayang di Channel YouTube Refly Harun.

AHY menambahkan, hal itu seperti perkawinan atau pernikahan. "Harus jangan dipaksakan sebetulnya kalau yang paling bagus itu, tetapi suka sama suka. Tetapi kalau misalnya, ya udahlah adanya ini, dipaksakan begitu, belum tentu langgeng juga. Oleh karena itu, ini tantangan semua politisi," kata putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Soal koalisi yang akan terbentuk di Pilpres 2024, AHY mengatakan semua masih ada kemungkinan. "Nantilah 2022, 2023 makin kelihatan bentuknya. Kalau sekarang masih samar-samar."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: