Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gus Jazil: Lawan Politik Uang dengan Pendidikan Politik yang Baik

Gus Jazil: Lawan Politik Uang dengan Pendidikan Politik yang Baik Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua MPR, Dr. H. Jazilul Fawaid SQ., MA., mengingatkan bahwa Indonesia sebentar lagi akan menggelar pesta demokrasi, Pilkada 2020. Dalam kontestasi besar tersebut, banyak hal yang harus diwaspadai, salah satunya praktik money politic atau politik uang. Hal itu terjadi karena keinginan untuk unggul secara instan tanpa memperdulikan etika.

Hal tersebut dikatakan Jazilul Fawaid dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR, kerja sama MPR dengan PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, di aula STIE Cipasung, Kompleks Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020).

Baca Juga: Berkunjung ke Taman Wisata Cibulan Kuningan, Gus Jazil: Kita Belajar dari Semangat Prabu Siliwangi

Hadir dalam acara yang digelar dengan protokol kesehatan yang ketat tersebut anggota MPR Fraksi PKB KH. Acep Adang Ruhiat, Tokoh Masyarakat Tasikmalaya H. Iwan Saputra, Ketua PC GP Ansor Asep Muslim, anggota GP Ansor, anggota IPNU, dan mahasiswa.

"Ada satu hal yang bisa melawan praktik politik uang, yakni fungsikan pendidikan politik yang baik untuk rakyat. Tanamkan dalam pendidikan tersebut tujuan berdemokrasi adalah untuk kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Memilih pemimpin daerah dengan melihat program-programnya adalah contoh cara berdemokrasi yang benar," ujar pria yang akrab dipanggi Gus Jazil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/9/2020).

Namun, lanjut Gus Jazil, hal tersebut bukan perkara mudah. Perlu kesadaran dari seluruh elemen bangsa terutama yang bergerak dalam dunia pendidikan dan politik. "Salah satu yang diharapkan adalah lingkungan pesantren sebab pesantren memiliki beberapa fungsi, yakni pendidikan dan pengajaran, fungsi dakwah, serta fungsi pemberdayaan masyarakat," tambahnya.

Dikatakan Gus Jazil, fungsi pendidikan dan dakwah pesantren memang tidak perlu diragukan lagi.  Namun, yang perlu lebih disempurnakan lagi adalah  soal politik. Warga pesantren jangan antipolitik. Bahkan, harus terjun ke politik.

"Dengan kualitas kelimuan dan dorongan serta dukungan para ulama, saya rasa santri pesantren akan mampu muncul di dunia politik dan menjalankan demokrasi secara benar," katanya.

Di akhir sesi, Gus Jazil mengajak rakyat Indonesia untuk sama-sama berpartisipasi serta menjaga pilkada tahun ini berjalan baik dan sesuai harapan rakyat. "Tetapkan dalam hati bahwa pilkada langsung adalah implementasi dari sila keempat Pancasila yang arahnya untuk kemaslahatan bersama," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: