Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkiraan Pertumbuhan Perdagangan Global 2020 Dikoreksi Jadi 9,2%

Perkiraan Pertumbuhan Perdagangan Global 2020 Dikoreksi Jadi 9,2% Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Organisasi perdagangan dunia (WTO) menyatakan bahwa perdagangan dunia diperkirakan turun 9,2% pada 2020. Perdagangan global kemungkinan baru bisa tumbuh bahkan hingga 7,2% pada 2021. Hal ini diungkapkan WTO dalam laporan terbarunya yang dirilis pada Selasa (6/10/2020).

Pada April lalu WTO telah memperkirakan penurunan volume perdagangan dunia untuk 2020 antara 13% hingga 32% karena pandemi Covid-19 mengganggu aktivitas ekonomi dan kehidupan normal di seluruh dunia.

"Perdagangan dunia menunjukkan tanda-tanda bangkit kembali dari penurunan mendalam yang disebabkan Covid-19," jelas WTO dalam siaran pers (8/10/2020).

Baca Juga: Ada Secercah Sinar, IMF Bakal Revisi Pertumbuhan Global 2020

Baca Juga: Sambut Oktober 2020, Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Cerah Merona

WTO menambahkan kinerja perdagangan yang kuat pada Juni dan Juli telah membawa beberapa tanda optimisme untuk pertumbuhan perdagangan secara keseluruhan pada 2020.

Namun demikian, perkiraan terbaru WTO untuk tahun depan lebih pesimis daripada perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan sebesar 21,3% meninggalkan perdagangan barang dagangan jauh di bawah tren pra-pandemi pada 2021.

WTO memperingatkan bahwa pemulihan apa pun dapat terganggu oleh efek pandemi yang masih berlangsung. Berbeda dengan perdagangan, PDB diperkirakan turun lebih dari yang diharapkan pada paruh pertama 2020. Hal ini menyebabkan perkiraan untuk tahun ini diturunkan.

Perkiraan konsensus sekarang menempatkan penurunan PDB pasar dunia pada 2020 di -4,8% dibandingkan dengan -2,5% di bawah skenario yang lebih optimis yang diuraikan dalam perkiraan WTO pada April lalu.

“Pertumbuhan PDB diperkirakan akan meningkat menjadi 4,9% pada 2021, tetapi ini sangat bergantung pada langkah-langkah kebijakan dan tingkat keparahan penyakit," pungkas WTO.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: