Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simak! Empat Negara ASEAN Ini Jadi Bidikan Ekspansi Perusahaan Eropa

Simak! Empat Negara ASEAN Ini Jadi Bidikan Ekspansi Perusahaan Eropa Kredit Foto: Unsplash/Chengting Xie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 88% perusahaan Eropa yang berfokus pada ASEAN mengharapkan pertumbuhan bisnis di kawasan ini selama 12 bulan ke depan. Demikian survei Standard Chartered untuk “Borderless Business: Koridor Eropa-ASEAN”, yang dipublikasikan hari ini, Senin (28/6/2021).

Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa tersebut menganggap Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Indonesia sebagai empat pasar teratas yang akan menghadirkan peluang ekspansi paling besar di ASEAN.

43% responden yang terdiri dari perusahaan-perusahaan Jerman, Prancis, dan Inggris menganggap Indonesia menawarkan peluang penjualan atau produksi yang besar. Hasil ini juga konsisten dengan penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa dan AS menempatkan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara keempat yang paling diminati untuk peluang membangun atau memperluas sumber, penjualan, atau operasi mereka selama enam hingga dua belas bulan ke depan.

Akses ke pasar konsumen ASEAN yang besar dan berkembang (68%), akses ke pasar global dari ASEAN yang dimungkinkan oleh Perjanjian Perdagangan Bebas/AFTA (50%), diversifikasi jejak produksi (48%) dan keberadaan basis pemasok yang matang dan andal (48%) dianggap sebagai faktor-faktor pendorong paling penting bagi para eksekutif senior dari perusahaan Eropa yang disurvei untuk melakukan ekspansi ke ASEAN.

Baca Juga: Program Integrasi ASEAN Gagal Terlaksana Gegara Covid-19

Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Paling Optimis di ASEAN Soal Pemulihan Ekonomi

Selain itu, ratifikasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi ke kawasan, dengan 65% responden berencana untuk meningkatkan investasi selama 3-5 tahun ke depan. Selain peluang, perusahaan juga mengenali beberapa risiko yang perlu mereka pertimbangkan di wilayah tersebut.

Tiga risiko teratas yang teridentifikasi adalah ketidakpastian geopolitik dan konflik perdagangan (93%), pandemi COVID-19 atau krisis kesehatan lainnya (58%), dan pemulihan ekonomi yang lambat serta penurunan belanja konsumen (50%).

Selain itu, responden juga mengidentifikasi bahwa memahami peraturan regional, metode pembayaran, dan infrastruktur (75%), mengadaptasi model bisnis mereka dengan praktik dan kondisi industri di ASEAN (65%), serta membangun hubungan dengan pemasok dan mengadaptasi logistik rantai pasokan (58%) adalah tantangan paling signifikan dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.

Untuk mendorong pertumbuhan yang tangguh dan seimbang di ASEAN serta memitigasi risiko dan tantangan ini, sebagian besar responden survei mempertimbangkan untuk memasuki kemitraan/usaha patungan baru untuk meningkatkan kehadiran pasar (85%) sebagai hal terpenting yang menjadi fokus perusahaan mereka. 

Untuk mendukung pertumbuhan mereka, perusahaan-perusahaan tersebut mengatakan mereka mencari mitra perbankan dengan lindung nilai valuta asing dan layanan penyelesaian multi-mata uang yang komprehensif (55%), jaringan lintas batas yang komprehensif dan pemahaman tentang pasar lokal (55%), serta manajemen uang tunai yang kuat kemampuan (48%) dan layanan konsultasi seperti penasihat keuangan dan peringkat baik dalam hal Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (48%).

Rino Donosepoetro, Vice Chairman, ASEAN & President Commissioner Indonesia Standard Chartered, mengatakan, Eropa dan ASEAN menikmati hubungan ekonomi yang sangat kuat. 

"ASEAN adalah mitra dagang terbesar ketiga Uni Eropa (UE) di luar Eropa dengan nilai perdagangan barang hampir 190 miliar Euro pada 2020, sebaliknya UE adalah mitra dagang terbesar ketiga ASEAN, menyumbang lebih dari 10% perdagangan ASEAN," ujar Rino.

Lebih lanjut, katanya, saat ASEAN muncul sebagai kekuatan ekonomi global, kawasan ini menghadirkan peluang yang tak tertandingi bagi perusahaan-perusahaan Eropa. Itulah sebabnya Standard Chartered berkomitmen untuk mendukung masuknya bisnis Eropa ke sektor-sektor di ASEAN yang berkembang pesat, mulai dari infrastruktur dan energi terbarukan hingga e-commerce.

"Sebagai satu-satunya lembaga keuangan internasional yang hadir di semua negara pasar ASEAN, kami memiliki pengetahuan lokal yang tepat dan pengalaman yang luas untuk membantu klien Eropa kami memanfaatkan peluang ASEAN dengan lebih baik yang akan membantu menentukan masa depan mereka," tukasnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: