Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengentasan Covid-19 Jadi Fokus Negara-negara ASEAN

Pengentasan Covid-19 Jadi Fokus Negara-negara ASEAN Kredit Foto: Antara/Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

ASEAN menghelat pertemuan tingkat menteri luar negeri ke-53 secara virtual pada Rabu (9/9/2020). Krisis pandemi Covid-19 dan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan (LCS) menjadi dua isu besar yang dibahas.

Vietnam selaku ketua ASEAN tahun ini menyerukan solidaritas regional. “Buah berharga dari kerja sama kita sedang diuji dalam lingkungan yang penuh dengan volatilitas dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama pandemi Covid-19. Lanskap geopolitik dan geoekonomi regional, termasuk LCS menyaksikan volatilitas yang membahayakan perdamaian serta stabilitas,” kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc saat membuka pertemuan tersebut.

Baca Juga: Memanasnya LCS Bikin China Getol Dekati Negara ASEAN, Kenapa?

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan dua hal dalam pertemuan yang perhelatannya telah tertunda selama sebulan. Dia menyebut ASEAN harus berpikir dan bertindak sebagai satu komunitas, meningkatkan kolaborasi serta menjaga interkonektivitas di kawasan.

Hal pertama yang ditekankan Retno adalah perihal penguatan kolaborasi untuk membangun ketahanan kesehatan. “Jangka pendek: pastikan akses vaksin. Jangka panjang: mengembangkan ketahanan kesehatan kawasan,” kata dia melalui akun Twitter resminya.

Selain itu, Retno pun menekankan tentang menggiatkan kembali aktivitas ekonomi untuk mempercepat pemulihan ekonomi ASEAN. Namun hal itu dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Kedua hal yang ditekankan Retno telah disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam Nguyen Quoc Dung pada awal pekan ini. Dia mengatakan pembicaraan dalam pertemuan ASEAN akan terus fokus pada respons regional terhadap pandemi dan cara-cara membantu negara anggota pulih secara ekonomi.

Pandemi Covid-19 telah menghancurkan industri manufaktur, ekspor, perjalanan, dan pariwisata di wilayah ASEAN. Pandemi memicu resesi ekonomi terburuk dalam beberapa dekade di kawasan berpenduduk 650 juta orang.

Menurut seorang diplomat senior Asia Tenggara, salah satu proyek utama dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN adalah pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund. Dana yang dihimpun nantinya akan digunakan untuk membantu negara-negara anggota membeli persediaan medis serta alat atau pakaian pelindung.

Thailand disebut telah berjanji menyumbangkan dana sebesar 100 ribu dolar AS. Mitra ASEAN Plus Three, yakni Jepang, China, dan Korea Selatan, disebut akan turut menyumbang.

Sementara itu, LCS diperkirakan akan tetap menjadi isu pelik. China masih kukuh mempertahankan klaimnya atas wilayah perairan strategis tersebut. Namun aktivitas militer antara China dan Amerika Serikat di kawasan itu telah meningkatkan ketegangan.

Pada Juli lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan negaranya menganggap hampir semua klaim maritim China di LCS ilegal atau tidak sah. Meskipun tetap netral dalam sengketa teritorial, AS pada dasarnya berpihak pada negara ASEAN yang turut menentang klaim China di wilayah perairan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: