Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyimak Perjalanan Google Berdayakan Big Data

Menyimak Perjalanan Google Berdayakan Big Data Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak berlebihan jika dikatakan bahwa Google merupakan pelopor dalam pemanfaatan dan pemberdayaan big data di dunia.

Sejak awal kelahiran, Google telah dibekali dengan sebuah teknologi yang disebut PageRank. Teknologi ini menjadikan Google sebagai search engine yang unik dan berbeda dari para search engine pendahulu. Selain itu, Google telah mampu mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan pertumbuhan data yang membeludak pada era ledakan informasi (information explosion). 

Hal itu karena Google memiliki teknologi crawler yang mampu men-download seluruh webpage yang ada di internet dan secara terus-menerus mengikuti update pada jutaan webpage tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Big Data?

Kemudian Google memiliki teknologi sistem penyimpanan data yang dikenal dengan nama Google File System (GFS) yang menyimpan data secara terdistribusi dalam ribuan komputer. Kapasitas penyimpanan GFS ini bisa terus diperbesar hanya dengan menambah jumlah komputer yang disertakan di dalamnya. Google memiliki teknologi pengolahan data yang disebut dengan MapReduce.

WM Wijaya (2015) menjelaskan teknologi ini mampu mengolah data yang disimpan dalam GFS secara paralel dan independen menggunakan ratusan hingga ribuan komputer sehingga mampu mengolah data ukuran raksasa dalam waktu berkali lipat lebih cepat daripada sistem konvensional.

Google juga memiliki sistem database yang disebut Bigtable. Sistem database ini mampu menyajikan data berukuran raksasa yang sudah tak memungkinkan lagi ditangani dengan menggunakan sistem database konvensional.

Era Google Bigtable

Kehadiran Google Bigtabel pada tahun 2006 telah menjadi momen kemunculan dan meluasnya kesadaran akan pentingnya kemampuan untuk memproses big data. Berbagai layanan yang disediakan Google yang melibatkan pengolahan data dalam skala besar termasuk di search engine dapat beroperasi secara optimal berkat adanya Bigtable.

Semenjak itu, teknik pengelolaan dan penyimpanan data key-value store (KVS) dan teknik komputasi paralel yang disebut MapReduce mulai menyedot perhatian banyak pihak.

Jadi, sudah sejak lama Google telah mampu melihat potensi pada big data jauh sebelum istilah big data mulai diperbincangkan seperti sekarang. Bahkan, Google sudah sejak lama mampu mengolah dan memberdayakan big data dengan sangat baik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: