Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Ngadi-Ngadi, Demokrat Setuju Gedung DPR Diobral Murah di Tokopedia

Gak Ngadi-Ngadi, Demokrat Setuju Gedung DPR Diobral Murah di Tokopedia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hebohnya iklan penjualan gedung DPR RI dengan harga sangat murah di toko online atau layanan e-commerce menyita perhatian banyak pihak. Pasalnya, aksi satire masyarakat itu bersamaan dengan protes pengesahan UU Cipta Kerja dalam Rapat Paripurna DPR Senin 5 Oktober 2020.

"Ya saya melihat bagaimana foto gedung DPR dijual online, dan saya rasa bahwa ini adalah kreatifitas generasi sekarang dalam menyuarakan kritik. Dulu kritik susah disampaikan," ujar politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada SINDOnews, Rabu (7/10/2020).

Baca Juga: Sering Caci-Maki Anies, Orang Ini Duga Ferdinand Lagi Minta Kerjaan ke..

Ferdinand mengungkapkan pada era Orde Baru, orang menyampaikan aspirasinya serba takut hingga memuncak pada tahun 1998 bahwa rakyat dan mahasiswa berani untuk mengakhiri kekuasaan Soeharto. "Pasca reformasi kebebasan ini tumbuh subur," ujarnya.

Menurut dia, berbagai macam cara menyampaikan kritik berlangsung dengan bebas pasca tumbangnya Rezim Orde Baru kepemimpinan Soeharto. Hal tersebut merupakan salah satu bagian perubahan Indonesia.

"Yang menarik di sini, saya memaknai penjualan foto gedung DPR di toko online dengan harga murah tersebut sebagai sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa gedung tersebut tak berguna, tak bermanfaat dan memang layak diobral. Saya secara pribadi pun bersetuju dengan penjualan itu.

Ferdinand pun mempertanyakan apakah memang ada fungsi DPR selama ini. "Hanya mengurusi anggota dan partainya masing-masing, tak jelas apa manfaatnya untuk rakyat. Jadi saya setuju dengan dijualnya gedung itu," pungkasnya.

Diketahui, pada aplikasi Tokopedia, muncul pelapak yang menawarkan penjualan gedung DPR beserta anggota dengan keterangan: "Dijual Gedung DPR beserta Anggota Rp1.000."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: