Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantang Tatap Muka dengan Putin, Presiden Ukraina: Tuan Putin, Saya Siap...

Tantang Tatap Muka dengan Putin, Presiden Ukraina: Tuan Putin, Saya Siap... Kredit Foto: Antara/REUTERS/Valentyn Ogirenko
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menantang koleganya dari Rusia Vladimir Putin untuk bertemu dengannya di wilayah Donbass, Ukraina timur, untuk melakukan pembicaraan tentang mengakhiri konflik dan meredakan ketegangan antara kedua negara.

Mengeluarkan undangan dalam pidato video di malam hari, Zelenskiy juga mendesak negara-negara Barat yang mendukung Kiev memberikan "sinyal yang jelas" bahwa mereka bersedia untuk mendukung negara itu dalam kebuntuan dengan Rusia.

Baca Juga: Ribut-ribut Ukraina Belum Beres, Eh, Amerika Kirim Lusinan Jet Tempurnya ke Polandia

"Tuan Putin: Saya siap melangkah lebih jauh dan mengundang Anda untuk bertemu di mana saja di Donbass Ukraina, di mana ada perang," kata Zelenskiy seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/4/2021).

Kebuntuan tersebut telah mendorong Ukraina untuk mendesak negara-negara anggota NATO untuk menerima Ukraina ke dalam aliansi militer itu.

Ukraina juga meminta Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan sanksi ekonomi baru pada Moskow tetapi mengakui bahwa UE mungkin belum siap untuk melakukannya.

"Warga kami membutuhkan sinyal yang jelas bahwa di tahun kedelapan perang, negara yang merupakan perisai bagi Eropa dengan mengorbankan nyawanya, akan menerima dukungan tidak hanya sebagai mitra, dari tribun, tetapi sebagai pemain di tim yang sama, langsung di lapangan, bahu membahu," ujar Zelenskiy.

Ia menegaskan bahwa Ukraina ingin mengakhiri konflik melalui diplomasi tetapi siap untuk mempertahankan diri jika diserang.

"Apakah Ukraina menginginkan perang? Tidak. Tapi apakah Ukraina siap untuk perang? Ya," tegasnya.

Kyiv dan Moskow saling menyalahkan atas meningkatnya bentrokan di Donbass, tempat pasukan Ukraina bertempur melawan pasukan yang didukung Rusia dalam konflik yang menurut Kiev telah menewaskan 14.000 orang sejak 2014.

Ukraina, sekutu Baratnya, dan NATO menuduh Rusia melakukan peningkatan pasukan "provokatif" di perbatasan timur Ukraina dan di Crimea. Rusia pada gilirannya menuduh Amerika Serikat (AS) dan NATO melakukan "aktivitas provokatif" di kawasan Laut Hitam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: