Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh, Gereja Ini Ogah Terima Sumbangan dalam Bentuk Bitcoin

Waduh, Gereja Ini Ogah Terima Sumbangan dalam Bentuk Bitcoin Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan 100 juta anggota, gereja yang mewakili agama mayoritas di Rusia tak berniat menerima sumbangan atau persembahanĀ cryptocurrency.

Ketua Departemen Hubungan Gereja Eksternal Patriarkat Moskow, Hilarion Alfeyev menambahkan, Gereja Ortodoks Rusia (ROC) juga tak berencana membuat mata uang digital sendiri.

"Kami tak mungkin menerima donasi berbagai aset kripto dan Bitcoin, kami juga tak akan merilis mata uang kami sendiri. Saya pikir, sangat mungkin untuk donasi ke gereja melalui telepon," ujar Alfeyev, dilansir dariĀ Cointelegraph, Rabu (24/2/2021).

Baca Juga: 'Warren Buffet' India Dukung Boikot Bitcoin, Kenapa Sih?

Baca Juga: Mantap Jiwa, Miliarder Ini Sumbang 1 Bitcoin Bernilai Rp700 Juta untuk ....

3 tahun lalu, Alfeyev bahkan membandingkan aset kripto dengan skema Ponzi yang tidak sejalan dengan ajaran di gereja.

Perusahaan mengatakan, "Itu membuka jalan untuk riba yang selalu gereja tentang."

Tahun lalu ROC mengalami kondisi keuangan yang sangat sulit, sebab pandemi menutup gereja selama 2 bulan. Meski sulit menentukan nilai gereja karena kerahasiaan pengeluaran, sejumlah laporan dari 2014 menunjukkan, ROC menghasilkan keuntungan 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,1 triliun) setiap tahun.

Anggota parlemen di Rusia memulai tahun dengan menerbitkan UU yang memberi status hukum kripto, tetapi tak mengizinkan itu sebagai metode pembayaran. Presiden Vladimir Putin kemudian menandatangani keputusan yang memaksa pejabat publik mengungkapkan kepemilikan kripto pada akhir Juni 2020.

Namun, surat Kementerian Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial Rusia pada Desember 2020 meminta pejabat mencairkan aset digital pada April 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: