Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengembangan SDM dari BPDPKS untuk Putra-Putri Penggiat Sawit

Pengembangan SDM dari BPDPKS untuk Putra-Putri Penggiat Sawit Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai Badan Layanan Umum yang didirikan sejak tahun 2015, BPDPKS memiliki enam program terkait pengembangan industri perkebunan kelapa sawit Indonesia. Program tersebut adalah peremajaan sawit rakyat (PSR), pengembangan dan pemanfaatan bahan bakar nabati, penelitian dan pengembangan, promosi, pengembangan sumber daya manusia, dan program pengembangan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit.

Program Beasiswa Sawit merupakan bagian dari program pengembangan SDM yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sumber daya manusia anak petani dan buruh tani sawit. Pada 2020, BPDPKS dan Ditjenbun Kementerian Pertanian telah mengadakan Seleksi Nasional Beasiswa Sawit Indonesia (SNBSI) dengan peserta program merupakan putra-putri pekebun/buruh tani sawit serta penggiat sawit.

Baca Juga: Luar Biasa! Limbah Sawit Bisa Jadi Benang dan Kain Tenun

Kuota penerima beasiswa sawit ini ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian sejumlah 655 peserta dengan alokasi beasiswa D1 sebanyak 250 mahasiswa, beasiswa D3 sebanyak 290 mahasiswa, dan beasiswa D4 sebanyak 115 mahasiswa. BPDPKS juga telah menetapkan enam lembaga pendidikan sebagai penyelenggara Beasiswa Kelapa Sawit 2020: AKPY-Stiper Yogyakarta, Politeknik CWE Bekasi, ITSB Bekasi, Politeknik Kampar, STIPAP Medan, dan Politeknik LPP Yogyakarta.

Ketua Umum DPP APKASINDO, Gulat Manurung, mengatakan, "Kita berharap setamat akademi ini, anak-anak petani dan buruh tani sawit akan menjadi manajer-manajer di koperasi perkebunan di seluruh Indonesia dengan disiplin tinggi. Alumni sebelumnya sebagian besar sudah terserap di dunia kerja sawit tersebar di 22 provinsi. Tahun depan, merekan akan dihubungkan dengan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di 22 Provinsi DPW APKASINDO."

Sebaran asal calon peserta didominasi dari wilayah Sumatera Utara dan Riau masing-masing 25 persen, Sumatera Selatan 9 persen, Jambi 8 persen, Sumatera Barat dan Aceh masing-masing 5 persen, Bengkulu 4 persen, Kalimantan Barat 4 persen, Lampung 3 persen, Sulawesi 3 persen, Kepulauan Bangka Belitung 2 persen, Kalimantan Tengah 2 persen, Kalimantan Timur 2 persen, dan 3 persen lainnya tersebar dari beberapa wilayah Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, DKI Jakarta, Papua dan Papua Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, dan Banten.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: